Namun, ada lebih dari sekadar beban menit bermain. Sebagai seorang Muslim yang taat, Salah juga menjalankan ibadah puasa Ramadan selama sebulan terakhir, dari matahari terbit hingga terbenam. Kondisi ini dapat mempengaruhi kondisi fisiknya sebagai seorang atlet elit.
Liverpool sendiri mengalami penurunan yang sejalan dengan Salah. Meskipun perolehan poin mereka tidak turun drastis, konsistensi mereka terhadap Salah cukup mencolok. Saat Salah bermain gemilang, Liverpool cenderung mengikuti jejaknya.
Namun, ada aspek kontekstual yang perlu dipertimbangkan. Musim ini, Liverpool tidak lagi berjuang di berbagai kompetisi seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan fokus utama hanya pada Premier League, Salah dan timnya mendapatkan lebih banyak waktu istirahat di antara pertandingan. Hal ini mungkin dapat memberikan kesempatan bagi Salah untuk pulih optimal dan menunjukkan performa terbaiknya pada tahap akhir musim.
Dengan mengingat semua faktor ini, termasuk faktor fisik, agama, dan situasi kompetisi Liverpool, kita dapat lebih memahami mengapa Mohamed Salah mengalami kesulitan dalam menjaga performa konsistennya musim ini.
Artikel Tag: Liverpool, Premier League, Mohamed Salah