Kanal

Emma Raducanu Siap Bungkam Pihak-Pihak Yang Mengkritik Dirinya

Penulis: Dian Megane
21 Okt 2024, 07:02 WIB

Emma Raducanu ketika terakhir kali berkompetisi di Seoul musim 2024 [image: AFP]

Berita Tenis: Negativitas seputar Emma Raducanu semakin menguat pada paruh kedua musim 2024, tetapi gambaran keseluruhan bagi usahanya untuk kembali beraksi pada musim ini masih menjanjikan.

Saat ini pada musim lalu, petenis berkebangsaan Inggris masih berusaha untuk bangkit setelah menjalani tiga operasi yang berbeda, operasi yang ia lakukan pada kedua pergelangan tangan dan satu pada pergelangan kaki.

Ada sejumlah saran bahwa ia mungkin berusaha melakoni sebuah turnamen pada akhir musim 2023, tetapi ia menunggu sampai awal musim ini untuk kembali berkompetisi di Auckland.

Sementara petenis berkebangsaan Inggris telah menggunakan peringkat yang dilindungi yang disediakan bagi petenis yang mengalami cedera dan juga mendapatkan keuntungan dari wildcard yang ia terima untuk melakoni turnamen, target untuk menyelesaikan musim ini dengan berada di peringkat 50 besar telah dinilai sebagai usaha yang positif setelah ia terlempar dari peringkat 200 besar selama ia menepi dari turnamen WTA.

Saat ini, juara US Open musim 2021 menghuni peringkat 54 dunia dan tanpa poin yang dipertahankan di pekan-pekan terakhir musim, ada peluang positif bahwa ia akan menyelesaikan musim ini dengan berada di peringkat 50 besar jika ia bisa kembali ke lapangan pada musim ini.

Cedera kaki memaksa sang petenis mengundurkan diri dari sejumlah turnamen di Asia, sehingga mencuatkan keraguan seputar masa depan sang petenis dalam jangka pendek, tetapi gambaran yang lebih besar telah menjadi hal yang positif baginya.

Ketika petenis berusia 21 tahun menempatkan dirinya di lapangan, ia berkompetisi di level yang tinggi, tetapi masalah fisik telah menjadi kekhawatiran yang terus menghantui setelah ia hanya melakoni tiga turnamen sejak kalah di babak ketiga Wimbledon pada bulan Juli.

“Ada banyak kecenderungan yang banyak berubah dalam tiga musim terakhir dan saya pikir saya paling banyak mengalaminya dalam beberapa pekan terakhir,” ungkap Raducanu.

“Salah satu pelajaran terbesar yang saya dapatkan adalah tidak terikat, mengakui bahwa segala sesuatu datang dan pergi. Setiap momen berlalu begitu saja dan cara anda berinteraksi dengan masa kini menentukan perasaan anda, kualitas pekerjaan anda, kualitas hubungan anda, dan seberapa besar orang-orang di sekitar anda menikmati kebersamaan dengan anda.”

“Saya mengajari diri saya sendiri untuk tidak melabeli hal-hal dengan putih atau hitam. Contohnya dengan cedera ini, saya berusaha untuk menahan diri dan berhenti melabelinya dengan kata-kata seperti, ‘Wah, saya sangat tidak beruntung, ini sangat buruk’. Saya belajar untuk menerima berbagai hal dan membingkainya kembali.”

“Saya belum bisa sepenuhnya berlatih, jadi, saya masih akan melakukan hal-hal seperti yoga atau pilates, latihan yang berdampak rendah, jadi, saya fokus pada hal itu. Sejujurnya saya telah banyak berkembang dalam beberapa pekan terakhir.”

Raducanu kini berencana untuk kembali berkompetisi di turnamen WTA level 250 yang digelar di Hong Kong akhir bulan ini dan ia akan berharap tubuhnya bisa bertahan agar mengizinkannya bersaing demi memenangkan gelar pertama sejak kemenangan ikonik di US Open musim 2021.   

Artikel Tag: Tenis, Emma Raducanu

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru