Emma Raducanu Pecah Kongsi Dengan Pelatih Baru Usai Hanya Satu Laga Saja

Emma Raducanu [image: getty images]
Berita Tenis: Emma Raducanu tampaknya semakin dekat untuk merekrut pelatih tetap berikutnya, tetapi ia kembali ke titik awal usai memilih untuk tidak menunjuk pelatih secara permanen setelah hanya satu pertandingan saja.
Nick Cavaday berpisah dengan petenis berkebangsaan Inggris setelah Australian Open musim 2025 akibat masalah kesehatan dan keluarga. Ia telah menjadi pelatihnya kurang lebih selama satu musim, masa kerja sama terlama yang pernah sang petenis jalani dengan pelatih mana pun sejak menjadi petenis profesional.
Juara US Open musim 2021 telah bekerja sama dengan beberapa pelatih dalam kapasitas jangka pendek selama beberapa turnamen pertamanya, termasuk Jane O’Donoghue yang kembali mendampinginya ketika ia memetik kemenangan pembuka di Miami Open musim 2025.
Meskipun ia difavoritkan ketika melawan petenis peringkat 188 dunia, Sayaka Ishii di babak pertama Miami Open, ia tampil dominan di sepanjang pertandingan demi meraih kemenangan keduanya sejak Australian Open.
Petenis berkebangsaan Inggris lalu bekerja sama dengan Vladimir Platenik dalam uji coba selama Indian Wells Open musim 2025. Pelatih asal Slovakia tersebut pernah melatih Daria Kasatkina, Lulu Sun, dan Veronika Kudermetova.
The iPaper memberitakan bahwa petenis berkebangsaan Inggris telah berusaha berkolaborasi dengan Platenik dalam beberapa kesempatan sebelumnya. Tetapi akhirnya mendapatkan kesempatan di Indian Wells. Mereka melalui satu sesi bersama sebelum ia kalah dari Moyuka Uchijima di babak pertama Indian Wells Open.
Raducanu dan Platenik lalu bekerja sama di Miami dan mempersiapkan diri demi melakoni turnamen WTA level 1000 lain, Miami Open. Tetapi menurut berita, petenis berusia 22 tahun merasa kerja sama mereka menuju arah yang salah dan membatalkan uji coba mereka setelah 14 hari.
Meskipun petenis berusia 22 tahun merasa penting untuk menemukan stabilitas dengan menunjuk pelatih jangka panjang yang baru, orang yang tepat juga harus dipilih. Mengambil keputusan yang salah bisa membuatnya semakin terpuruk dan merugikan.
Sejarah petenis berkebangsaan Inggris telah membuktikan bahwa ia tidak takut untuk memecat pelatih jika tidak berhasil. Ada keheranan yang meluas ketika ia memecat Andrew Richardson hanya beberapa pekan setelah ia memenangkan US Open bersama pelatih tersebut pada musim 2021.
Sejak saat itu, petenis berusia 22 tahun sempat bekerja sama dengan beberapa pelatih lain seperti Torben Beltz dan Dimitry Tursunov.
Kepergian Cavaday tampaknya menjadi kekecewaan besar bagi Raducanu. Ia secara terbuka membahas hubungan baiknya dengan sang pelatih yang juga melatihnya saat ia masih kecil. Ketidakpastian yang terus berlanjut seputar pelatih barunya akan menjadi tantangan bagi petenis mana pun, tidak terkecuali bagi petenis berkebangsaan Inggris.
Artikel Tag: Tenis, Emma Raducanu