Emma Raducanu Keluarkan Peringatan ‘Berbahaya’ Usai Prestasi Jarang Ini
Berita Tenis: Emma Raducanu mendeskripsikan pencapaiannya dalam menyelesaikan musim 2024 di peringkat 60 besar usai melakoni kurang dari 15 turnamen sebagai hal yang jarang terjadi sebelumnya.
Juara US Open musim 2021 menegaskan ia mengetahui bahwa dirinya adalah petenis yang berbahaya dan tidak ada petenis yang ingin bertanding melawannya di turnamen.
Petenis berkebangsaan Inggris mengakhiri musim 2024 dengan menghuni peringkat 57 dunia setelah mencatatkan 18-13 di sepanjang 13 turnamen yang ia lakoni pada musim ini.
Petenis berusia 22 tahun juga memenangkan ketiga pertandingan yang ia mainkan di Billie Jean King Cup Finals, Malaga beberapa pekan lalu, sehingga secara keseluruhan ia mencatatkan 21-13 pada musim ini.
Hasil menonjol sang petenis pada musim ini adalah perjalanan menuju babak keempat Wimbledon, sementara ia lolos ke semifinal di Nottingham dan perempatfinal di Stuttgart, Eastbourne, Washington, serta Seoul.
Petenis berkebangsaan Inggris mengawali musim ini dengan menghuni peringkat 301 dunia setelah mengakhiri musim 2023 pada bulan April karena menjalani operasi pada kedua pergelangan tangan dan pergelangan kakinya.
Dalam wawancara dengan BBC Sport, petenis berusia 22 tahun mengekspresikan kepuasannya dalam hal yang ia capai pada musim ini.
“Kadang-kadang saya harus mengingkatkan diri, saya berada di peringkat 60 besar dan saya melakoni kurang dari 15 turnamen, yang sangat jarang terjadi. Saya harus menepuk punggung saya sendiri untuk itu,” ungkap Raducanu.
“Saya tahu saya petenis yang berbahaya. Saya tahu tidak ada seorang pun yang ingin berhadapan dengan saya. Saya bangga akan hal itu dan saya berharap dapat bertahan di lapangan lebih lama pada musim yang akan datang.”
Petenis berusia 22 tahun terpaksa mundur dari lima turnamen selama musim clay-court di Asia – Beijing, Wuhan, Ningbo. Guangzhou, dan Hong Kong – akibat cedera.
Sang petenis pun berupaya mengatasi masalah kebugaran dengan merekrut Yutakan Nakamura, pelatih kebugaran ternama yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan bintang tenis seperti Maria Shaparova dan Naomi Osaka.
“Saya membutuhkan pendekatan yang lebih khusus dan seseorang yang berdedikasi kepada saya,” tutur Raducanu tentang keputusannya mendatangkan Nakamura.
“Keatletisan saya adalah kekuatan besar yang belum saya penuh. Saya rasa saya bisa menjadi salah satu petenis terbaik. Yutaka menambahkan dimensilain pada cara kerja Nick dan saya, cara tersebut menjadi terintegrasi dan terhubung. Kami telah bisa melihat apa yang kami lakukan di pusat kebugaran yang dapat diterapkan di lapangan tenis. Kami sedang dalam perjalanan eksplorasi.”
Artikel Tag: Tenis, Emma Raducanu