Eliud Kipchoge Jadi Pelari Ketiga Raih Emas Maraton Beruntun di Olimpiade
Berita Olimpiade Tokyo: Eliud Kipchoge dari Kenya membuat sejarah di Olimpiade Tokyo 2020 sebagai pelari ketiga yang memenangkan medali emas maraton Olimpiade secara beruntun.
Kipchoge mencapai tonggak sejarah itu setelah menang lewat performa dominan dalam kondisi menantang pada babak final, di hari terakhir Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (8/8) waktu setempat.
Dilansir dari Peoples Gazette, di hari yang panas dan lembab lainnya di Sapporo, pelari berusia 36 tahun tersebut memenangkan balapan dalam waktu dua jam delapan menit 38 detik.
Eliud Kipchoge melewati garis finis 80 detik lebih cepat dari pelari Belanda, Abdi Nageeye, yang jadi margin kemenangan terbesar di Olimpiade sejak 1972.
Atlet Belgia, Bashir Abdi merebut medali perunggu maraton Olimpiade Tokyo 2020 usai datang ke garis finis dua detik kemudian, mengalahkan wakil Kenya lainnya, Lawrence Cherono dengan selisih dua detik dalam sprint terakhir yang menarik.
Kipchoge, yang secara luas dianggap sebagai pelari maraton terhebat sepanjang masa, membuat langkah yang menentukan setelah tanda 30 kilometer.
Pada prosesnya, juara Olimpiade Rio 2016 dan pemegang rekor dunia itu melewati kelompok terdepan dan dengan cepat menciptakan jarak yang tak tergoyahkan. Dalam jarak lima kilometer, dia 27 detik di depan para pesaingnya.
Eliud Kipchoge pun kemudian menjadi pelari ketiga yang pernah menjadi juara di cabang maraton Olimpiade secara back-to-back.
Pelari asal Kenya tersebut menyamai rekor Abebe Bikila dari Ethiopia yang juara di edisi Olimpiade tahun 1960 dan 1964, serta Waldemar Cierpinski dari Jerman Timur di tahun 1976 dan 1980.
Dari segelintir prestasinya, Kipchoge juga memiliki rekor 10 balapan beruntun tak terkalahkan selama lima tahun, yang berakhir di London Marathon 2020 dengan finis kedelapan saat gelar juara jatuh ke tangan pelari asal Ethiopia, Shura Kitata.
Artikel Tag: Eliud Kipchoge, Maraton Olimpiade Tokyo, Abdi Nageeye, olimpiade tokyo