Kanal

Dua Atlet Kongo Dan Seorang Pemandu Hilang Setelah Paralimpiade Paris

Penulis: Hanif Rusli
17 Sep 2024, 08:19 WIB

Kontingen Kongo berparade di Paralimpiade Paris. (Foto: AFP)

Atlet tolak peluru asal Kongo, Mireille Nganga dan atlet Emmanuel Mouambako, bersama dengan pemandu mereka, Sharon Victor, menghilang tak lama setelah berkompetisi di Paralimpiade Paris.

Polisi Prancis telah meluncurkan penyelidikan karena keberadaan mereka tidak diketahui selama beberapa hari, menurut Le Monde.

Seorang anggota kontingen Kongo menginformasikan kepada polisi bahwa ketiga atlet ini, satu-satunya pesaing dari Kongo di ajang Paralimpiade ini, terakhir kali terlihat pada tanggal 5 September di Olympic Village.

Nganga, yang memiliki disabilitas pada satu kaki, dan Mouambako, yang memiliki gangguan penglihatan, merupakan pembawa bendera untuk Kongo pada upacara pembukaan.

Pada tanggal 2 September, Mireille Nganga berkompetisi di cabang lempar lembing. Setelah tiga kali melakukan pelanggaran, ia tidak berhasil lolos dari babak kualifikasi. Pada tanggal 4 September, ia terlihat beraksi lagi tetapi tidak mencatatkan lemparan yang sah dalam tolak peluru.

Di hari yang sama, Mouambako, ditemani oleh pemandunya, berkompetisi di nomor lari 100 meter T11. Ia berada di urutan keempat dengan catatan waktu 12,07 detik dan tidak lolos ke babak berikutnya. Setelah ketidakhadiran mereka di upacara penutupan, kontingen Kongo melaporkan bahwa mereka hilang.

Koper mereka juga tidak ditemukan di Desa, tetapi mereka tidak membawa paspor, yang dipegang oleh anggota delegasi Kongo lainnya. Polisi tidak mengesampingkan hilangnya mereka secara sukarela atau desersi, tetapi juga menyelidiki kemungkinan lain.

Sebelumnya, dilaporkan hilangnya pemain bola voli Rwanda, Claudine Bazubagira. Ia terakhir kali terlihat pada 20 Agustus setelah pergi makan malam di Courbevoie dengan anggota tim lainnya.

Dia tidak ikut bertanding di Olimpiade. Pada tanggal 4 September, delegasi Eritrea juga melaporkan hilangnya Wakil Presiden Komite Olimpiade Eritrea, yang telah meninggalkan desa sehari sebelumnya.

Selama Olimpiade, pejudo Kuba, Dayle Ojeda, menghilang sebelum upacara pembukaan. Ia datang untuk membantu rekan senegaranya Idalys Ortiz dan, meskipun ia seharusnya kembali ke Kuba sebelum Olimpiade dimulai, ia membelot dan pergi ke Spanyol untuk mencari suaka politik.

"Saya ingin mewakili Spanyol dan memenangkan medali di ajang internasional. Impian saya adalah untuk berkompetisi dan menjadi peraih medali dunia dan Paralimpiade," ujarnya dari High Performance Centre di Valencia, tempat ia berlatih.

Artikel Tag: paralimpiade

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru