Dorna Ingatkan Ducati Punya Hutang Budi pada Honda dan Yamaha Soal Konsesi
Berita MotoGP: Direktur Olahraga Dorna Sports, Carlos Ezpeleta, mengingatkan kepada Ducati dan pabrikan Eropa lainnya bahwa mereka secara tidak langsung punya hutang budi kepada Honda dan Yamaha.
Kesenjangan antara tim-tim pabrikan asal Jepang dengan tim pabrikan dari Eropa semakin terasa di MotoGP 2023 kali ini. Honda dan Yamaha saat ini berada dalam situasi sulit lantaran gagal tampil kompetitif.
Berbeda halnya dengan tim-tim pabrikan asal Eropa terutama Ducati, yang kini menguasai jalannya kompetisi MotoGP musim ini. Prestasi yang timpang ini pun membuat Dorna Sports berencana memberikan status konsesi kepada tim pabrikan asal Jepang, akan tetapi hal itu ditolak mentah-mentah oleh tim-tim lainnya.
Ducati, KTM, Aprilia enggan mendukung perubahan kriteria hak istimewa ini untuk membantu Yamaha dan Honda mengejar ketertinggalan. Sebagaimana diketahui dengan status konsesi, pabrikan akan mendapatkan keuntungan tambahan dalam alokasi dan pengembangan mesin, rencana tes, hingga jumlah jatah wild card.
Status konsesi ini pun telah dinikmati oleh Ducati, KTM, Aprilia, juga Suzuki. Ducati misalnya, di era factory-open class pada MotoGP 2014, mereka diakomodir untuk tetap di golongan "bangsawan" (factory) tetapi dengan privilese golongan "ploretariat" (open).
Langkah ini diambil oleh pabrikan asal Borgo Panigale untuk turun kasta demi membenahi motor yang bisa membuat pebalap sekaliber Valentino Rossi putus asa. Ducati, dan Suzuki yang comeback pada 2015, tidak dikekang pembekuan pengembangan mesin, mendapatkan lebih banyak alokasi mesin, bahan bakar, ban lunak, dan tes sampai memenuhi kriteria siap menghadapi pabrikan lain dengan setara.
Sebagaimana diketahui Suzuki menjadi non-konsesi sejak 2017 dan 2019, sementara Ducati menjadi non-konsesi sejak 2016. Kedua tim tersebut akhirnya dapat memecah kebuntuan di kelas premier dengan gelar juara masing-masing pada 2020 dan 2022.
Sementara itu, KTM dan Aprilia juga mendapatkan status tersebut dan sudah mampu mencatatkan kemenangan dalam balapan sehingga tak ada lagi pabrikan konsesi mulai musim ini.
Sayangnya saat ini giliran Honda dan Yamaha yang berlabel sebagai penguasa MotoGP justru sedang dalam kondisi krisis dalam beberapa musim ke belakang.
Dorna sebenarnya sedang berusaha mengubah peraturan konsesi agar Honda dan Yamaha bisa menutup ketertinggalan mereka dari pabrikan-pabrikan Eropa. Namun rencana tersebut mendapatkan penolakan terutama dari tim-tim Eropa.
Carlos Ezpeleta lantas membeberkan alasannya memberikan status tersebut kepada dua pabrikan asal Jepang tersebut. Bahkan ia menegaskan bahwa tim-tim asal Eropa faktanya memiliki hutang budi kepada Yamaha dan Honda yang dulu menyetujui konsesi bagi tim-tim lainnya.
"Kami sedang bekerja untuk bisa membantu, tidak hanya Honda, tetapi juga Yamaha, sehingga mereka bisa bersaing lagi dalam waktu cepat," ujar Ezpeleta.
"Honda dan Yamaha sangat kooperatif dengan peraturan konsesi pada masa lalu. Itu tentu hal penting bagi Ducati untuk bisa bersaing, juga untuk Suzuki menjadi begitu cepat, serta untuk KTM dan Aprilia masuk ke kejuaraan ini lalu menjadi kompetitif juga."
"Pabrikan lain harus memahami, sikap resmi Dorna adalah bahwa peraturan konsesi harus diperbarui," pungkasnya.