Dominasi China Berlanjut, Empat Gelar di Singapore Open 2024
Berita Badminton : Mengantongi empat dari lima gelar yang diperebutkan, China berhasil menyamai upaya luar biasa mereka dari 13 tahun lalu di turnamen KFF Singapore Open 2024 pada hari Minggu.
Setelah melakukannya pada tahun 2011, mereka menjadi negara pertama yang menyelesaikan quadruple dua kali di era Open (mulai tahun 1980) di turnamen tersebut. Indonesia, pada tahun 1997, adalah satu-satunya negara yang berhasil mencapai hal tersebut.
Pasangan ganda putra He Ji Ting / Ren Xiang Yu mengalahkan unggulan ketujuh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dua game langsung (21-19 21-14) untuk menutup hari yang hampir sempurna bagi pemain Tiongkok yang dimulai oleh pasangan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong 21-11 21-19 menang atas finalis kejutan Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang.
Gelar Super 750 pertama He/Ren datang beberapa minggu setelah mereka mengantarkan China meraih poin kemenangan dalam kemenangan final Piala Thomas 3-1, juga melawan Indonesia, di Chengdu.
Ren senang dia dan rekannya dapat menyelesaikan tugas mengirim Tiongkok ke dalam sejarah Singapore Open.
“Saya senang kami bisa memperoleh emas,” kata pemain berusia 25 tahun itu.
“Semua orang telah melakukan yang terbaik untuk meraih rekor ini dan saya merasa sangat senang karenanya. Kami mempersiapkan diri dengan baik dan dalam hal eksekusi dan bermain sesuai kekuatan dan kecepatan kami, kami luar biasa.”
Kemenangan Zheng/Huang selama 30 menit menjadi penentu semangat Tim Tiongkok, dengan Chen Qing/Jia Yi Fan juga memastikan kemenangan kedua berturut-turut dalam dua gim, mengalahkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida 21-15 dan 21-12.
Kesuksesan tunggal putra Shi Yu Qi – yang pertama bagi Tiongkok setelah Chen Jin pada tahun 2011 merupakan pencapaian yang luar biasa.
Gelar tersebut dipastikan sehari lebih awal, menyusul mundurnya unggulan teratas Viktor Axelsen dari semifinal melawan Li Shi Feng.
Satu-satunya pemenang non-Tiongkok adalah juara bertahan tunggal putri An Se Young, yang aksi heroiknya di lapangan membuatnya kesulitan mengatasi tantangan yang diberikan oleh peraih medali emas Olimpiade Chen Yu Fei 21-19,.16-21 dan 21-12.
“Sebelum saya keluar, saya berpikir saya harus memberikan penampilan yang sesuai dengan intensitas final. Anginnya kencang jadi saya hanya fokus mengendalikan shuttlecock, beradaptasi dengan draft dan memenuhi tuntutan pelatih saya. Semua itu membuahkan hasil yang baik,” kata pemain Korea peringkat 1 dunia itu.
Artikel Tag: China, Indonesia, Singapore Open 2024, He Ji Ting, Ren Xiang Yu