Dianggap Kurang Ideal, Baroni Jelaskan Pergantian Pemain Lazio vs Roma
Marco Baroni
Berita Liga Italia: Marco Baroni merasa Lazio seharusnya bisa menang di Derby della Capitale dengan segala usaha yang telah mereka lakukan di pertandingan yang berlangsung pada Minggu (13/04) malam waktu setempat. Beberapa penggemar menganggap pergantian pemain yang dilakukannya kurang ideal dan mungkin mempengaruhi hasil akhir laga.
Meski di babak pertama berakhir tanpa gol, namun Lazio jelas lebih unggul, mereka mengkonfirmasinya melalui gol pembuka di awal babak kedua yang disarangkan oleh Alessio Romagnoli, akan tetapi ketidakmampuan mereka mencetak gol kedua menghantui, saat Matias Soule berhasil menyeimbangkan kedudukan dan memberikan Roma poin penting di laga yang berakhir imbang 1-1 tersebut.
Beberapa penggemar tidak senang dengan keluarnya Taty Castellanos dan Gustav Isaksen di babak kedua, dan pelatih Marco Baroni menjelaskan alasan di balik dua pergantian pemain tersebut.
“Dia bermain sangat bagus setelah dimasukkan, demikian juga dengan Belahyane dan Pedro. Sedangkan untuk Taty kami telah merencanakan pergantiannya sebelumnya. Saya mengatakan padanya untuk memberikan kemampuan terbaiknya. Kamis akan menjadi laga penting dan ia pastinya akan menjadi starter,”jelas sang pelatih via LaLazioSiamoNoi.
“Isaksen kelelahan, kami membutuhkan pemain yang lebih segar dan yang bisa mempertahankan bola. Setelah mencetak gol kami kehilangan sedikit ketenangan tapi Roma tidak pernah membahayakan. Kami akan membutuhkan semuanya pada Kamis dan mereka yang bermain hari ini bisa menjadi starter.”
Baroni juga mengomentari situasi yang terjadi di sekitar kedua penjaga gawangnya, dengan Christos Mandas baru-baru ini menggantikan Ivan Provedel dalam pemilihan pemain.
“Mandas melakukan penyelamatan penting, tetapi Svilar harus melakukan beberapa penyelamatan lagi. Tidak ada masalah mengenai Provedel dan Mandas. Seperti yang saya katakan sebelumnya, Mandas tampil hebat dalam latihan dan sekarang menunjukkannya di lapangan, begitu juga Provedel,”ujar sang pelatih.
“Kami semua adalah satu tim, dan mereka semua sekarang menjadi pemain inti. Tidak ada hierarki, kami membutuhkan semua orang dan hanya dengan menggunakan semua orang kami dapat maju di semua kompetisi.”