Deretan Bonus Menanti Praveen/Melati Setelah Juarai All England
Berita Badminton: Keberhasilan pasangan ganda campuran Indonesia peringkat 4 dunia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi juara di turnamen bergengsi All England World Tour Super 1000 Maret lalu mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, termasuk klub asal kedua pemain, PB Djarum dan para sponsor.
Kedua pemain mendapatkan bonus yang sangat besar dari PB Djarum dengan total senilai 450 juta rupiah yang diberikan langsung oleh Ketua Umum PB Djarum, Yoppy Rosimin.
Dalam sambutannya, Yoppy mengatakan bahwa penghargaan ini diharapkan bisa menjadi pelecut semangat Praveen/Melati untuk mengejar gelar-gelar bergengsi lainnya dan menjadi panutan bagi para pemain muda.
"Ini jadi tantangan untuk dijawab oleh Praveen/Melati agar bisa jadi andalan untuk Indonesia dan PB Djarum, mudah-mudahan ini bisa memotivasi atlet PB Djarum baik yang sudah di pelatnas atau yang masih di klub," ungkap Yoppy, sebagaimana dikutip dari situs resmi PBSI.
Bagi Praveen, ini adalah gelar keduanya setelah sebelumnya menjadi juara bersama dengan seniornya, Debby Susanto tahun 2016 lalu. Sementara bagi Melati, gelar di Birmingham terasa kian istimewa setelah kurang lebih setahun dipasangkan dengan Praveen.
Praveen/Melati yang menempati unggulan keempat, sukses menjadi pemenang di turnamen tertua di dunia itu saat di final mengandaskan perlawanan unggulan ketiga asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai lewat pertarungan ketat rubber game.
Meski menjalani pertandingan final sangat ketat, namun bagi Praveen, pertandingan final yang sesungguhnya adalah babak perempat final saat menghadapi musuh bebuyutannya asal China peringkat 2 dunia, Wang Yi Lyu/Huang Dongping.
Setelah kalah di game pertama, Praveen/Melati diujung tanduk setelah game kedua tertinggal cukup jauh 10-18. Namun, Praveen/Melati mampu menunjukan determinasi dan kegigihan luar biasa untuk mengejar dan perlahan terus mendulang poin hingga berhasil merebut game kedua dan melanjutkan momentum untuk mengambil alih game penentuan.
"Sebetulnya penentuan itu di babak perempat final, kami kalah di game pertama dan di game kedua ketinggalan jauh 10-18 ketinggalan. Orang yang nonton mikirnya kami bakal kalah, tapi kaget waktu lihat skor lagi, kami bisa menyusul," jelas Praveen.
Artikel Tag: Praveen Jordan, All England 2020, Melati Daeva Oktavianti