Kanal

Demi Berevolusi Sebagai Petenis, Sharapova Butuh Inspirasi Seseorang

Penulis: Dian Megane
28 Des 2020, 17:17 WIB

Maria Sharapova ketika tampil di Brisbane International 2020

Berita Tenis: Mantan petenis berkebangsaan Rusia, Maria Sharapova mengungkapkan evolusinya sebagai petenis dan tim inti yang membantunya tampil lebih baik.

Mengenang kembali musim-musim yang ia lalui untuk berkompetisi, mantan petenis yang memenangkan lima gelar Grand Slam menyatakan bahwa ia selalu menghargai sistem pendukung yang ada di sekelilingnya karena hal tersebut menjadikannya petenis handal.

Ditanya bagaimana kebutuhannya sebagai petenis berubah di sepanjang kariernya dan bagaimana ia berevolusi di level pribadi, Sharapova menjawab, “Hal yang sangat saya hargai adalah tim pendukung yang saya miliki dan tenis yang biasanya sangat individual.”

“Tetapi saya sangat menghargai pendukung saya, karena saya ingin menang dan saya ingin kalah bersama mereka dan itu adalah bagian yang paling kritikal dari keputusan yang saya ambil.”

Juara Australian Open musim 2008 menyatakan bahwa ia memilih timnya berdasarkan bagaimana perasaannya ketika ia kalah bersama mereka.

“Saya selalu mempekerjakan tim saya berdasarkan bagaimana perasaan saya ketika saya kalah bersama mereka. Kami lebih banyak mengalami kekalahan daripada mendapatkan kemenangan di dunia tenis,” ungkap Sharapova.

“Anda membutuhkan seseorang yang menginspirasi anda untuk tetap melangkah setiap harinya dan meskipun cukup mengesankan mengetahui anda memiliki rutinitas itu, tetapi terkadang hal itu bisa menjadi statis dan membosankan. Dan bagaimana tim anda menemukan cara agar membuatnya menarik bagi anda.”

Mantan petenis yang terakhir kali berkompetisi di Australian Open musim 2020 menggarisbawahi pentingnya peran pelatih ketika menekuni dunia tenis profesional.

“Itulah mengapa ketika anda masih lebih muda, anda membutuhkan pelatih atau anda membutuhkan satu set kemampuan yang sedikit berbeda ketika anda lebih tua. Karena ketika anda masih lebih muda, anda bekerja keras membangun fondasi, anda bekerja keras membangun siapa anda, bagaimana permainan anda sebagai petenis,” jelas Sharapova.

Petenis yang kalah dari Donna Vekic di babak pertama Australian Open musim 2020 menambahkan, dengan waktu dan pengalaman, akan lebih mudah bagi para petenis untuk mengambil keputusan mereka sendiri.

“Ketika anda mulai sedikit lebih dewasa dan mulai mengambil tanggung jawab serta benar-benar menjalankan karier anda dengan tangan anda sendiri, meski beberapa orang di sekeliling anda mungkin akan menentang anda, itu adalah langkah besar dan saya pikir penting bagi diri kita sendiri untuk mengambil keputusan itu,” jelas Sharapova.

Petenis yang memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya di Wimbledon musim 2004, juga mengungkapkan bagaimana dan kapan ia memutuskan untuk tidak dilatih oleh ayahnya.

“Ayah saya adalah pelatih saya dari hari pertama dan ia telah melatih saya dari sisi lapangan sampai hari terakhir saya bermain. Tetapi ketika saya berusia 21 tahun dan telah memenangkan gelar Grand Slam ketiga, ia berada di Australian Open bersama saya,” tutur Sharapova.

“Setelah Grand Slam itu, saya menyadari bahwa saya ingin melakukannya sendiri. Ada sesuatu dalam diri saya yang mengatakan bahwa saya telah tumbuh dewasa, belajar banyak pelajaran berharaga darinya, dan saya sangat mencintainya.”

“Tetapi saya ingin melakukannya sendiri. Selalu ada pelatih di sebelah ayah saya, seperti membantu dan membimbingnya, tetapi ia selalu menjadi, seperti pelatih utama saya.”

“Dan setelah memenangkan tiga Grand Slam, selalu sulit untuk mengambil keputusan. Mengapa mengubah sesuatu yang bekerja dengan baik. Dan tidak ada seorang pun yang bisa mengambil keputusan tersebut, kecuali saya.”

Namun, mantan petenis peringkat 1 dunia hanya bisa memenangkan dua gelar Grand Slam lagi setelah berpisah dengan ayahnya sebagai pelatih.

Artikel Tag: Tenis, australian open, Maria Sharapova

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru