Dari Kasus Ini, Jannik Sinner Belajar Siapa Teman Sejati
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Italia, Jannik Sinner dengan jujur mengungkapkan bagaimana ia mengetahui siapa teman-temannya setelah tes anti dopingnya gagal.
Petenis peringkat 1 dunia menyadari bahwa “sejumlah besar” petenis yang ia kira adalah teman-temannya, ternyata bukan.
ITIA mengungkapkan pada bulan Agustus bahwa juara US Open musim 2024 terhindar dari larangan bertanding akibat gagal dalam dua tes doping pada bulan Maret, setelah pengadilan independen memutuskan bahwa ia tidak bersalah.
Juara Australian Open musim 2024 dinyatakan positif menggunakan clostebol dengan tingkat rendah – steroid anabolik terlarang – pada tanggal 10 dan 18 Maret, tepatnya selama dan setelah turnamen Masters 1000 di Indian Wells.
Pengadilan menerima penjelasan petenis peringkat 1 dunia bahwa zat tersebut masuk ke dalam tubuhnya saat menerima pijatan dari mantan fisioterapisnya, yang telah menggunakan semprotan yang mengandung steroid untuk mengobati luka di jarinya.
Namun sejak saat itu, diumumkan bahwa WADA telah mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sport, yang berupaya menjatuhkan larangan bertanding bagi sang petenis sampai dua musim.
Dalam wawancara dengan Sky Sport Uno di Italia, petenis peringkat 1 dunia berbicara tentang situasi yang bergejolak tersebut mempengaruhi hubungannya dengan sesama petenis putra.
“Saya yakin bahwa tidak ada yaang terjadi secara kebetulan dan mungkin kesempatan itu justru terjadi untuk memahami siapa teman anda dan siapa yang bukan. Dan saya memisahkan kedua hal itu,” ungkap Sinner.
“Saya memahami bahwa ada banyak petenis yang saya kira bukan teman saya dan ada cukup banyak petenis yang saya kira teman, tetapi ternyata bukan. Dan pada akhirnya, saya tidak mengatakan bahwa ini ada manfaaatnya bagi saya, tetapi hal ini membuat saya memahami banyak hal.”
Petenis peringkat 1 dunia juga menyoroti sulitnya berita tentang kegagalannya dalam tes yang mencuat satu pekan sebelum US Open.
“Menurut saya, momen yang paling sulit adalah ketika berita itu keluar. Dan kabar itu keluar dalam fase yang sangat sensitif karena muncul sebelum Grand Slam,” sambung Sinner.
“Saya sudah ingin bertanding sejak hari Rabu, kabar itu keluar pada hari Selasa, dan kami memutuskan bahwa lebih baik kami tidak melakukannya. Kami pergi pada hari kami, pada malam hari, karena banyak orang akan pergi.”
“Kami sampai di sana dan semua kamar berada di bawah kendali kami, itu sangat menyulitkan. saya mengamati petenis lain untuk memahami apa yang sebenarnya mereka pikirkan. Saya banyak bertanya pada diri saya sendiri, sulit mempersiapkan diri untuk Grand Slam seperti itu.”
Artikel Tag: Tenis, Jannik Sinner