Daniel Ricciardo Terancam Penalti di GP Kanada?
Berita F1: Kemenangan Daniel Ricciardo di GP Monaco lalu masih menyisakan masalah. Pasalnya, kemenangan itu ia raih dengan kerusakan salah satu peranti pada mobilnya. Bahkan karena peranti itu, ia menghadapi ancaman penalti di seri berikutnya.
Perangkat yang rusak bernama MGU-K, sebuah peranti hybrid yang berfungsi sebagai generator tenaga. Ada dua jenis MGU (Motor Generator Unit) pada mobil balap F1, yakni K dan H. K mengambil gaya kinetik sebagai sumber tenaga, sementara H mengubah heat atau panas menjadi tenaga mesin.
Nah, masing-masing hanya boleh dipakai sebanyak 2 kali oleh pebalap. Sementara Ricciardo pada seri Monaco menggunakannya untuk kali ketiga. Secara regulasi, itu membuat Ricciardo harus mendapat penalti 10 grid. Tetapi di Monaco alat itu rusak. Akankah Ricciardo bebas dari penalti?
“Saya meragukannya,” kata Adrian Newey, kepala teknik tim Red Bull. “Meski saat itu terbakar dan rusak, tetapi itu pastinya adalah sebuah penalti. Hanya saja, kami belum tahu sebanyak apa penaltinya.”
Ancaman penalti lainnya adalah Ricciardo sudah menghabiskan jatah penggunaan ruang penyimpanan tenaga dan kendali elektronik. Jika keduanya dipakai lagi, maka nilai penaltinya masing-masing adalah 5 grid.
Sejauh ini, pebalap Australia tersebut sudah memenangkan dua balapan. Ricciardo kini berada di posisi ketiga dengan selisih 38 poin dari Lewis Hamilton. Posisi Ricciardo semestinya bisa lebih baik andai saja dia tidak gagal menuntaskan balapan pada seri Bahrain akibat masalah mesin, serta insiden di Azerbaijan yang melibatkan rekan satu timnya, Max Verstappen.
Artikel Tag: f1, Berita F1, gp monaco, GP Kanada, Lewis Hamilton, Max Verstappen, Daniel Ricciardo, Red Bull, Mercedes, Ferrari