Cristiano Ronaldo: "Ini Adalah Piala Eropa Terakhir Saya"

Superstar Portugal Cristiano Ronaldo telah mengkonfirmasi bahwa Piala Eropa tahun ini akan menjadi yang terakhir dalam kariernya.

Pemain berjuluk CR7, yang berusia 39 tahun, bermain di Euro untuk keenam kalinya dan telah membantu negaranya mencapai perempat final - di mana Kylian Mbappé dan Prancis menunggu di Hamburg pada hari Jumat.

Berbicara kepada lembaga penyiaran publik Portugal, RTP, setelah kemenangan adu penalti atas Slovenia pada hari Senin (1/7), Cristiano Ronaldo mengatakan: "Tanpa diragukan lagi, ini adalah Piala Eropa terakhir saya.

"Tetapi saya tidak merasa emosional dengan hal itu. Saya terharu dengan semua arti sepak bola - dengan antusiasme yang saya miliki untuk pertandingan, antusiasme untuk melihat para pendukung saya, keluarga saya, kasih sayang yang orang-orang miliki untuk saya."

Cristiano Ronaldo, yang merupakan salah satu pencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola dan memiliki rekor 14 gol di Piala Eropa, mengatakan bahwa motivasi utamanya saat ini adalah "membuat orang lain bahagia."

Ia meneteskan air mata saat melawan Slovenia setelah tendangan penaltinya digagalkan di babak perpanjangan waktu.

"Ini bukan tentang meninggalkan dunia sepak bola," katanya. "Apa lagi yang harus saya lakukan atau menangkan? Ini tidak akan menjadi masalah satu poin lebih banyak atau satu poin lebih sedikit."

Cristiano Ronaldo memasuki pertandingan melawan Slovenia di babak perdelapan final tanpa menorehkan satu gol pun di Euro 2024.

Momen ketika ia harus menjadi pemain tertua yang mencetak gol di turnamen putaran final Euro terjadi pada periode pertama perpanjangan waktu, tepatnya pada menit ke-105, setelah melewatkan lima atau enam peluang yang ia dapatkan selama 20 tahun di level ini.

Portugal mendapat hadiah tendangan penalti dan Ronaldo maju untuk mengambil tendangan yang seharusnya menjadi gol penentu.

Namun, kiper Slovenia, Jan Oblak, yang merupakan lawan lama mereka saat bermain di Liga Spanyol di Madrid, melakukan diving ke kiri untuk menepis tendangan keras yang membentur tiang gawang dan mengamankan gawangnya.

Air mata mengalir di mata Ronaldo dan segera mengalir saat jeda sebelum babak kedua perpanjangan waktu dimulai. Rekan-rekan setimnya menghiburnya, mencium keningnya dan mendorongnya untuk terus maju.

Babak perpanjangan waktu berakhir 0-0 dan ketika adu penalti dimulai, tendangan pertama Slovenia berhasil digagalkan oleh kipper Portugal, Diogo Costa.

Ronaldo maju, menghadapi sekitar 10.000 pendukung Portugal. Dia menempatkannya dengan sangat rendah, melewati Oblak yang melakukan diving di sisi kanannya.

Ronaldo menatap dengan penuh permintaan maaf kepada para penggemar dan menangkupkan kedua tangannya seolah-olah sedang berdoa. Para penggemar merespons dengan teriakan "Siuuuu" - teriakan khas ikon sepak bola mereka.

"Saya yakin bahwa dia harus menjadi penendang penalti pertama dan menunjukkan kepada kami jalan menuju kemenangan," kata pelatih Portugal, Roberto Martinez. "Hidup memberikan Anda momen-momen sulit dan cara dia bereaksi membuat kami sangat bangga."

Costa menjawab doa para pendukung dengan melakukan tendangan penalti sebaik yang bisa dilakukan oleh kiper manapun.

Ia menggagalkan ketiga tendangan Slovenia dari Josip Ilicic, Jure Balkovec dan Benjamin Verbic. Kemudian dia juga menangis.

Bruno Fernandes dan Bernardo Silva juga mencetak gol untuk Portugal untuk memastikan kemenangan 3-0 dalam drama adu penalti dengan dua tendangan tersisa.

"Saya sedih dan sekarang saya sangat gembira. Inilah yang sepak bola berikan kepada Anda," kata Cristiano Ronaldo dalam komentar yang diterjemahkan dalam wawancara usai pertandingan. "Anda tidak dapat menjelaskannya."

Portugal akan menghadapi Prancis di perempat final pada hari Jumat nanti di Hamburg, pertandingan ulang final 2016 yang dimenangkan Portugal di Paris setelah Ronaldo mengalami cedera.

Artikel Tag: Cristiano Ronaldo