Kanal

Cori Gauff Yakin Hal Ini Penyebab Kekalahan Dari Aryna Sabalenka Di Wuhan

Penulis: Dian Megane
13 Okt 2024, 09:43 WIB

Cori Gauff di Wuhan musim 2024 [image: getty images]

Berita Tenis: Cori Gauff merasa tidak senang dengan performa servisnya ketika menelan kekalahan di Wuhan Open musim 2024 dan ia mengungkapkan salah satu penyebab kekalahan tersebut.

Memasuki semifinal Wuhan Open kontra Aryna Sabalenka, juara US Open musim 2023 mengantongi sembilan kemenangan secara beruntun setelah ia memenangkan gelar di Beijing. Di sisi lain, lawannya juga tengah menjadi petenis yang memanas dalam beberapa bulan terakhir, termasuk memenangkan gelar US Open, sehingga laga tersebut akan menjadi tantangan yang tepat bagi petenis AS.

Di awal pertandingan, petenis berusia 20 tahun tampak bisa menundukkan petenis unggulan pertama, Sabalenka setelah ia memenangkan set pertama dengan 6-1 dan memenangkan 86 persen poin dari servis pertamanya.

Ia membuka set kedua dengan keunggulan 4-2 dan tampaknya tidak ada satu pun yang bisa menghentikannya untuk memenangkan pertandingan. Tetapi Sabalenka melakukannya dan bahkan akhirnya memenangkan pertandingan.

Di sepanjang pertandingan, petenis unggulan keempat melakukan 21 pelanggaran ganda, sembilan ia lakukan masing-masing di set kedua dan ketiga. Ia pun ditanya tentang servisnya setelah pertandingan dan ia mengakui bahwa kesalahan tersebut sebagian besar terjadi karena itu adalah pukulan yang tengah ia latih bersama pelatih barunya, Matt Daly.

“Hal baru. Ya, melatih hal baru. Itu bisa diduga. Saya hanya memiliki satu pekan untuk benar-benar mempelajarinya, lalu saya pergi ke Beijing. Saya tahu itu tidak akan impresif. Saya sejujurnya, seperti, terkejut dengan seberapa baik saya mampu melakukannya dengan hal baru itu. Kami tidak menduganya,” ungkap Gauff.

Sementara berusaha untuk mengubah servisnya dengan efektif harus dibayar mahal oleh juara US Open musim 2023 dengan kemenangan juara US Open musim 2024, Sabalenka, ia menyadari bahwa hal tersebut adalah bagian dari proses. Ia memenangkan gelar di Beijing, tetapi itu juga karena ia mendapatkan lebih banyak waktu untuk melatih servisnya di antara pertandingan.

Namun hal tersebut tidak terjadi di Wuhan dan pada akhirnya, performa servis yang tidak meyakinkan melawan Sabalenka gagal memberinya peluang untuk memenangkan turnamen WTA level 1000 secara beruntun.

“Itu adalah proses yang melelahkan, naik turun. Begitu juga sebaliknya dengan Beijing. Saya memiliki satu hari di sela-sela setiap pertandingan untuk berlatih, sedangkan di sini, semuanya berurutan. Saya pikir haal itu menjadi semakin sulit karena saya terbiasa melakukan repetisi di sela-sela pertandingan di Beijing,” tukas Gauff yang mengakui bahwa jika ia tidak melakukan 21 pelanggaran ganda, ia mungkin bisa memenangkan pertandingan tersebut.

“Secara umum, itu pertandingan yang sengit. Aryna bermain dengan baik. Saya tidak servis dengan memukau. Saya pikir jika saya bisa melakukannya dengan lebih baik, maka pertandingannya akan berjalan sesuai rencana saya. Tetapi ia berhasil menaikkan level permainan.”

Artikel Tag: Tenis, Wuhan Open, Cori Gauff, Aryna Sabalenka

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru