Claudio Ranieri Ungkap Momen Persahabatan dengan Jose Mourinho

Berita Sepak Bola: Claudio Ranieri, pelatih Italia yang dikenal akan pencapaiannya di dunia sepak bola, baru-baru ini mengungkapkan transformasi mengejutkan dalam hubungannya dengan Jose Mourinho.

Dalam wawancara eksklusif dengan Corriere della Sera, Claudio Ranieri berbicara tentang bagaimana hubungan mereka berubah dari persaingan tajam menjadi persahabatan yang mendalam saat ia diangkat sebagai pelatih Inter Milan, klub yang pernah dilatih Jose Mourinho.

Hubungan antara Ranieri dan Mourinho sempat panas pada masa-masa sebelumnya. Mourinho kerap melontarkan ejekan kepada Ranieri, termasuk menyebutnya sudah tua dan tidak bisa berbahasa Inggris.

"Dia biasa mengatakan saya sudah tua dan tidak bisa berbahasa Inggris," ujar Ranieri. "Padahal selain Inggris, saya juga bisa berbahasa Prancis dan Spanyol, dua bahasa negara tempat saya pernah melatih."

Namun, situasi berubah secara tak terduga saat Ranieri bergabung dengan Inter.

"Saat saya pindah ke Inter, kami menjadi teman. Saya tidak tahu mengapa. Mungkin dia diberi tahu tentang siapa saya sebenarnya dan bagaimana saya melatih," ungkapnya.

Ketika Leicester City memecat Ranieri, Mourinho yang saat itu menangani Manchester United bahkan memberikan dukungan emosional dengan mengenakan kaos bertuliskan inisial "CR" dalam konferensi pers, suatu gestur yang tak disangka oleh publik maupun Ranieri sendiri.

Ranieri juga mengenang salah satu momen tersulit dalam kariernya, yaitu saat ia kehilangan gelar Serie A 2009-10 bersama AS Roma, yang kala itu harus menyerah kepada Inter asuhan Mourinho. Kekalahan kandang Roma dari Sampdoria pada pekan ke-34 yang berakhir 1-2 membuat Ranieri dan timnya kehilangan kesempatan emas merebut gelar.

"Kami adalah pemimpin klasemen, tapi kalah dari Sampdoria dalam pertandingan yang seharusnya kami menangkan 3-0," ujarnya.

Artikel Tag: Claudio Ranieri, Inter Milan, Jose Mourinho