China Kawinkan Gelar Piala Thomas & Uber 2024
Berita Badminton : Tuan rumah China menyelesaikan Piala Thomas dan Uber ganda pada hari Minggu ketika tim putra dan putri mengalahkan Indonesia untuk memenangkan final kejuaraan tim dunia masing-masing di Chengdu.
Tim putra, yang menang 3-1, mengangkat Piala Thomas pertama bagi China sejak mereka mengalahkan Jepang pada tahun 2018 dan yang ke-11 secara keseluruhan.
Tapi itu berarti penderitaan lagi bagi pemenang 14 kali Indonesia, yang kalah di final kedua berturut-turut setelah kalah dari India dua tahun lalu di Bangkok.
Di nomor beregu putri, Indonesia sebelumnya tidak berdaya mencegah China yang sempurna mengangkat Piala Uber untuk ke-16 kalinya dengan kemenangan telak 3-0. Negara wanita tersukses berikutnya adalah Jepang yang sudah enam kali menjuarai Piala Uber.
Kemenangan He Bingjiao 10-21, 21-15, 21-17 melawan Ester Nurumi Tri Wardoyo melengkapi rekor pertandingan turnamen sempurna 24-0 untuk putri Tiongkok.
Mereka mendapatkan kembali gelar yang mereka hilangkan dari Korea Selatan dua tahun lalu di Thailand.
Pada sesi malam, pemain peringkat dua dunia Shi Yuqi mengawali pertandingan dengan cepat dengan menghancurkan pemain peringkat ketujuh dunia, Anthony Sinisuka Ginting 21-17 dan 21-6 dalam 43 menit yang sangat mengesankan.
Momen penting terjadi di ganda pertama saat Liang Weikeng /.Wang Chang mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan skor 21-18, 17-21 dan 21-17 dalam laga menegangkan berdurasi 64 menit.
Pasangan China ini terus berjuang setelah tertinggal 10-4 pada game pembuka, 6-3 pada game kedua, dan 8-4 pada game ketiga dengan penampilan yang berani.
Jonatan Christie menang dengan sia-sia
Pemain peringkat tiga dunia Jonatan Christie memberi harapan bagi Indonesia ketika ia mengalahkan peringkat keenam Li Shifeng 21-16, 15-21 dan 21-17 dalam waktu 1 jam 17 menit aksi jungkat-jungkit untuk memperpanjang babak final.
Namun peluang Indonesia pupus ketika He Jiting / Ren Xiangyu berhasil meraih poin ganda kedua dengan 21-11 dan 21-15 hanya dalam waktu 37 menit untuk mengalahkan Muhammad Shohibul Fikri / Bagas Maulana dan menyegel trofi.
Sebelumnya, peluang tipis mengungguli tim putri Indonesia bergantung pada terobosan Gregoria Mariska Tunjung di tunggal pembuka melawan Chen Yu Fei.
Namun Chen tidak pernah membiarkan lawannya ikut serta dalam pertandingan tersebut dengan kemenangan komprehensif 21-7, 21-16 hanya dalam waktu 38 menit.
“Saya tidak merasa nyaman meskipun saya pernah memainkan pertandingan seperti itu sebelumnya,” kata Chen.
“Saya masih merasa stres, dan mungkin lawan saya juga merasakannya. Saya selalu merasa tertekan di final. Saya telah kalah darinya sebelumnya. Apa yang saya lakukan adalah menonton banyak pertandingan dimana saya kalah darinya. Tidak ada gunanya jika saya hanya menonton pertandingan yang saya menangkan,” katanya.
Chen Qingchen/Jia Yifan tak menghiraukan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dalam pembongkaran ganda yang berlangsung selama 39 menit.
“Hal yang paling menakutkan adalah ketika orang berpikir Anda harus menang,” kata Chen Qingchen.
“Segalanya menjadi berbeda ketika Anda berasumsi bisa menang. Satu-satunya hal yang perlu kami lakukan adalah bersiap dan bersikap rendah hati.”
Artikel Tag: China, Jonatan Christie, Shi Yuqi, Li Shifeng, Indonesia, Piala Thomas 2024, Piala Uber 2024