Chelsea Dituduh Sengaja Gagalkan Peminjaman Hakim Ziyech ke PSG

Berita Liga Inggris: Mantan manajer Chelsea, Ruud Gullit, mengatakan klub telah 'menindas' Hakim Ziyech dan percaya pemain sayap itu seharusnya meninggalkan Stamford Bridge sejak lama.

Setelah berjuang untuk mendapatkan waktu bermain di bawah Graham Potter, Hakim Ziyech siap untuk menyelesaikan peminjaman ke Paris Saint-Germain pada hari terakhir jendela transfer Januari.

Meskipun sudah melakukan perjalanan ke Paris untuk menyelesaikan peralihan, kesepakatan itu gagal karena Chelsea memfokuskan energi mereka untuk merekrut Enzo Fernandez yang memecahkan rekor transfer di Inggris.

Laporan kemudian menyatakan bahwa The Bleus mengirimkan dokumen yang salah sebanyak tiga kali, dengan kesalahan administrasi yang pada akhirnya menyebabkan kepindahan Ziyech ke PSG gagal terwujud.

Dengan Chelsea menambahkan Mykhaylo Mudryk, Noni Madueke, Joao Felix, dan David Datro Fofana ke opsi serangan mereka di bulan Januari, prospek Ziyech di tim utama terlihat semakin suram.

Ruud Gullit, yang menyelesaikan karier bermainnya di klub London barat sebelum mengambil alih sebagai manajer-pemain, tidak terkesan dengan cara The Blues menangani kesepakatan itu dan menyatakan bahwa langkah tersebut sengaja digagalkan.

"Ini bukan kesalahan. Itu tidak mungkin. Jika Anda mendapatkan begitu banyak pemain dan Anda melakukan ini dua, tiga kali… Itu bisa menjadi penindasan," kata Gullit kepada Ziggo Sport.

"Ziyech juga bisa saja merasa jengkel. Anda tidak tahu. Dia harus memperjuangkan tempatnya lagi. Pada akhirnya, itu mengerikan baginya. Dia seharusnya sudah pergi dari sana sejak lama. Pertanyaannya adalah apakah dia akan bermain di Paris Saint-Germain. Kemudian Anda berakhir dalam situasi yang sama."

Artikel Tag: Ruud Gullit, Hakim Ziyech, Chelsea, Paris Saint-Germain