Kanal

Chelsea Didera Konflik Internal, William Gallas Beri Peringatan

Penulis: Fery Andriyansyah
13 Sep 2024, 04:00 WIB

Mantan bek Chelsea, William Gallas. (Foto: Chris Brunskill/Fantasista/Getty Images)

Berita Liga Inggris: Mantan bek Chelsea, William Gallas, memberikan peringatan bahwa The Blues saat ini berada dalam "kekacauan besar" akibat konflik internal yang terjadi di jajaran direksi klub. Pertikaian antara dua pemilik klub, Todd Boehly dan Behdad Eghbali, telah memperparah situasi, dengan keduanya berusaha mengambil alih kendali penuh atas klub.

Todd Boehly dan Behdad Eghbali, yang bersama-sama memiliki Chelsea sejak 2022 melalui kemitraan BlueCo dengan Clearlake Capital, kini terlibat dalam perselisihan sengit. Eghbali melalui Clearlake Capital menolak untuk menjual kepemilikan mayoritasnya, sementara Boehly berusaha mendapatkan pendukung baru untuk mengambil alih kendali klub setelah mereka berselisih mengenai cara menjalankan The Blues.

William Gallas, dalam wawancara dengan Prime Casino, mengatakan bahwa perpecahan ini bisa berdampak buruk pada performa klub baik di lapangan maupun di level manajemen. "Klub ini benar-benar dalam kekacauan. Saya pikir selalu sulit ketika ada dua kelompok atau dua kepentingan di satu klub sepak bola. Harus ada keselarasan penuh jika Anda ingin memiliki klub yang sukses, baik di lapangan maupun di ruang dewan," ujar Gallas.

Menurutnya, klub terbaik memiliki satu pemimpin yang bisa mengarahkan semua pihak ke arah yang sama. Gallas juga menyoroti bagaimana Chelsea seharusnya bisa memiliki struktur yang kuat mengingat sumber daya yang mereka miliki. Namun, dengan banyaknya pihak yang ingin memegang kendali, The Blues menjadi kehilangan arah.

"Pemilik terbaik adalah mereka yang tidak terlalu campur tangan. Mereka mendukung, tapi sebagian besar dari mereka tidak memiliki keahlian dalam sepak bola atau dalam mengelola klub. Mereka mempekerjakan Direktur Olahraga; Direktur Olahraga menetapkan filosofi, mendatangkan pemain, dan pelatih yang tepat. Ini rantai komando yang sederhana."

William Gallas juga membandingkan masa kepemilikan Roman Abramovich, di mana Chelsea mencapai banyak kesuksesan, dengan situasi sekarang. "Itulah mengapa klub sangat sukses di era Abramovich. Jika pemilik memercayai Direktur Olahraganya, biasanya dia akan menyetujui semua permintaannya. Sekarang, terlalu banyak orang di Chelsea yang mencoba memimpin."

Boehly, yang mengambil alih kepemilikan dari Abramovich pada 2022, telah menghabiskan lebih dari 1 miliar poundsterling untuk pemain baru, tetapi belum berhasil membawa klub mencapai kesuksesan yang sama seperti di era Abramovich. Kebijakan rekrutmen klub mendapatkan banyak kritik, sementara keputusan manajerial juga dipertanyakan setelah The Blues berganti manajer sebanyak tiga kali — dari Thomas Tuchel, Graham Potter, hingga Mauricio Pochettino — sebelum akhirnya menunjuk Enzo Maresca sebagai pelatih musim panas ini.

Bagi Gallas, sebagai mantan pemain yang pernah meraih dua gelar Premier League di Stamford Bridge, melihat kondisi klub saat ini sangat menyakitkan. "Jujur saja, sangat mengecewakan melihat apa yang terjadi di Chelsea sebagai mantan pemain. Sebagai seseorang yang memenangkan dua gelar Premier League bersama klub ini, sangat sulit menerima apa yang terjadi pada mereka dalam dua tahun terakhir," pungkasnya.

Artikel Tag: William Gallas, Chelsea

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru