Caroline Wozniacki Buka-Bukaan Tentang Musim 2018 Yang Cukup Berat
Dalam sebuah wawancara dengan Tennis.com baru-baru ini, Caroline Wozniacki buka-bukaan tentang diagnosis artritis reumatoid (peradangan kronis pada sendi) yang ia dapatkan sebelum Grand Slam terakhir musim 2018, US Open pada Agustus lalu.
Petenis berkebangsaan Denmark, Wozniacki berencana untuk tetap menggeluti karier yang normal dan ia akan mengawali musim yang baru di ASB Classic, Auckland.
“Sejujurnya, saya pikir setelah Wimbledon saya merasa tidak begitu baik. Saya pikir hal itu hanya flu biasa,” ungkap juara Australian Open musim 2018 (mengalahkan Simona Halep), Wozniacki yang mengakhiri musim ini dengan menghuni peringkat 3 dunia.
“Saya lalu pergi ke Washington. Lutut saya terasa sakit, kaki saya terasa sakit. Ketika saya bangun, saya tidak bisa mengangkat lengan saya. Saya menemui dokter dan mereka mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Lalu, saya tahu bahwa saya merasa tidak baik-baik saja. Tetapi anda harus tetap berpikiran positif dan mengatasinya. Selalu ada jalan agar anda bisa merasa lebih baik lagi.”
“Terlepas masalah tersebut, musim ini telah menjadi musim yang begitu menakjubkan. Saya memenangkan gelar Grand Slam pertama saya di Mlebourne. Saya lalu mengklaim gelar di Eastbourne (mengalahkan Aryna sabalenka) dan Beijing (mengalahkan Anastasija Sevastova). Saya pikir, saya bisa merasa bangga dengan cara saya mengatasi semua hal dan saya harus mengatasi banyak hal musim ini. Yang pasti, musim ini telah menjadi musim yang cukup berat.”
“Saya pikir musim ini benar-benar menyulitkan, karena saya pikir ada banyak hal yang terjadi dan anda hanya harus tetap melangkah maju.”
Artikel Tag: Tenis, australian open, wimbledon, US Open, Caroline Wozniacki, Simona Halep