Carlos Alcaraz Bagikan Pelajaran Usai Bermain Dengan Bintang Ini Di Paris
Berita Tenis: Carlos Alcaraz mendapatkan pengalaman Olimpiade pertama yang berkesan saat ia mencapai final nomor tunggal, tetapi ia juga bermain bersama pahlawan masa kecil yang bersamanya ia berdiskusi tentang tenis.
Sebagai orang Spanyol, juara Wimbledon musim 2024 tumbuh besar dengan menyaksikan Rafael Nadal menorehkan banyak prestasi di atas lapangan. Ia baru berusia 5 tahun ketika petenis yang telah mengantongi 22 gelar Grad Slam mengalahkan Novak Djokovic di semifinal Olimpiade Beijing sebelum mengandaskan Fernando Gonzalez di final demi memenangkan medali emas bagi tanah airnya.
Itu adalah prestasi yang ingin diulangi juara French Open musim ini dan ia hampir melakukannya di Olimpiade Paris tahun 2024. Ia lolos ke final dan difavoritkan melawan Djokovic, tetapi ia gagal menang.
Hal tersebut menunjukkan kesuksesan Djokovic dalam sudut pandang tertentu. Petenis berkebangsaan Spanyol masih berusia 5 tahun ketika petenis berkebangsaan Serbia hampir lolos ke final Olimpiade tahun 2008, lalu 16 tahun kemudian, mereka bertemu di final ajang olahraga yang sama dan kali ini petenis berkebangsaan Serbia berhasil menggondol medali emas.
Selain lolos ke final nomor tunggal, ia juga berkesempatan melakoni nomor ganda putra bersama Nadal. Hal tersebut merupakan pengalaman luar biasa baginya dan ia memanfaatkannya sebaik mungkin.
Kedua bintang tenis Spanyol tidak bisa memenangkan sebuah medali setelah mereka tereleminasi di pertandingan yang bisa mengirimkan mereka ke babak perebutan medali, tetapi secara umum, petenis berusia 21 tahun menyukai pengalaman yang ia dapatkan.
Ia mendapatkan peluang untuk belajar dari Nadal, baik di atas maupun di luar lapangan. Hal tersebut sangat berharga bagi seorang petenis yang masih berusaha membuka jalan dalam kariernya.
“Itu pengalaman yang luar biasa, berbicara dengan Rafa di luar lapangan, mengenal satu sama lain jauh lebih baik di luar lapangan. Melakoni nomor ganda sungguh luar biasa, sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan, pastinya,” ungkap Alcaraz.
“Saya belajar banyak ketika berbicara bersamanya, di atas maupun di luar lapangan. Saya pikir kami memainkan permainan yang luar biasa di nomor ganda bahkan jika kami tidak terbiasa memainkan nomor ganda.”
“Sedikit mengecewakan pada akhirnya, karena kami pikir kami bahkan bisa bermain dengan lebih baik, tetapi secara umum, berbicara tentang diri saya sendiri, sebuah mimpi yang menjadi nyata bagi saya, bermain bersama Rafa.”
“Kadang-kadang ketika kami terpuruk, ia tetap berpikir positif, berbicara kepada saya seperti, ‘Saat ini, mereka akan merasa tertekan dan kita harus bertahan serta menempatkan bola untuk masuk agar mereka kesulitan’. Beberapa situasi yang tidak anda lihat atau sulit untuk melihat, ia melihatnya dengan sangat jelas.”
Sementara itu, turnamen pertama yang akan Alcaraz lakoni setelah Olimpiade adalah Cincinnati Open.
Artikel Tag: Tenis, olimpiade, Carlos Alcaraz, Rafael Nadal, Novak Djokovic