Kanal

BWF Dikecam Perihal Penanganan Cedera Oleh Tim Medis di World Tour Finals

Penulis: Yusuf Efendi
17 Des 2024, 09:00 WIB

Momen Cedera Fajar Alfian di WTF 2024/[Foto:PBSI]

Berita Badminton : Jika pemain nomor 8 dunia Lee Zii Jia segera mendapatkan perawatan medis atas cedera pergelangan kaki kanannya, dapatkah ia menyelesaikan pertandingan Grup A BWF World Tour Finals (WTF) melawan Li Shi Feng untuk melaju ke semifinal?

Pertanyaan ini terus terngiang di benak para pencinta bulu tangkis, mengingat peraturan medis yang diubah oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), yang diperkenalkan bulan lalu, telah menuai kritik karena membahayakan kesehatan dan kesejahteraan fisik para pemain.

Berdasarkan peraturan baru, pemain dilarang menerima perawatan medis selama pertandingan dan harus menunggu hingga jeda.

Bahkan penggunaan semprotan dingin, yang sebelumnya disediakan oleh dokter turnamen, tidak lagi diizinkan. Sebaliknya, pemain harus mengandalkan semprotan mereka sendiri atau staf medis selama istirahat..Pengikatan untuk cedera juga dibatasi pada interval tertentu.

Zii Jia, yang telah mengamankan tempat di semifinal dengan kemenangan atas pemain nomor 2 dunia Anders Antonsen dan Chou Tien Chen, sangat ingin mengakhiri babak penyisihan grupnya dengan kemenangan.

Ia unggul 13-5 di gim kedua (setelah menang 22-20 di gim pertama) melawan pemain Tiongkok Shi Feng sebelum mengalami cedera pergelangan kaki kanan pada hari Jumat.

Meskipun berupaya untuk melanjutkan, Zii Jia tidak diberi perawatan segera, diikat, atau disemprot oleh panitia turnamen.

Tak kuasa menahan rasa sakit, ia mengundurkan diri saat unggul 15-11 dan dibawa meninggalkan lapangan dengan kursi roda.

Yang menambah kontroversi, keputusan BWF menyatakan bahwa semua hasil akan dibatalkan jika seorang pemain mengakui kemenangannya atas lawan (walkover).

Hal ini menyebabkan Antonsen dan Tien Chen melaju ke semi-final.

Pakar bulu tangkis Datuk James Selvaraj mengecam keputusan tersebut dan menyerukan agar keputusan itu dicabut.

"Keputusan medis ini memberi tekanan besar pada pemain dan harus dibatalkan," kata James.

"Para pemain sudah terbebani oleh jadwal padat BWF, dan peraturan seperti itu akan membahayakan kesehatan fisik dan umur panjang mereka," ungkapnya.

"Zii Jia tampil luar biasa dan merupakan pesaing kuat di turnamen ini. Jika ia diberi perawatan segera, saya yakin ia bisa menyelesaikan pertandingan. BWF mungkin telah menerapkan aturan ini untuk mencegah pemain berpura-pura cedera, tetapi intensitas kompetisi saat ini tidak memberikan ruang untuk taktik semacam itu."

"Keputusan ini memaksa pemain untuk menerima kekalahan tanpa gol, sehingga meniadakan semua kerja keras mereka dalam sebuah turnamen."

James juga menyoroti bahwa komitmen wajib BWF untuk pemain 10 besar berkontribusi terhadap meningkatnya jumlah cedera di kalangan pemain bulu tangkis.

Zii Jia bukan satu-satunya pemain yang terkena dampak aturan tersebut.

Goh Sze Fei dari Malaysia, yang berpasangan dengan Nur Izzuddin Rumsani, mengalami kram selama pertandingan Grup A melawan pemain peringkat 3 dunia Kim Astrup-Anders Skaarup Rasmussen pada Rabu (11 Des).

Karena ditolak perawatan, Sze Fei tertatih-tatih selama pertandingan tetapi pulih tepat waktu untuk mengamankan tempat di semifinal dengan mengalahkan Lee Jhe Huey-Yang Po Hsuan dan Lee Yang-Wang Chi Lin dari Taiwan.

Demikian pula, Goh Soon Huat, yang mengalami cedera tulang rusuk saat pertandingan grup ganda campuran dengan Shevon Lai melawan Dejan Ferdinansyah-Gloria Emanuelle Widjaja dari Indonesia, terpaksa bermain tanpa perawatan. Namun, wakil Malaysia bertahan dan mencapai empat besar.

Fajar Alfian dari Indonesia, yang berpasangan dengan Rian Ardianto, mengalami cedera pergelangan kaki saat pertandingan melawan peringkat 5 dunia Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Ditolak perawatan, Fajar berjuang melewati kekalahan tiga pertandingan.

"Kami tidak senang dengan keputusan medis baru ini dan berharap BWF meninjaunya. Pemain harus segera diberi perawatan saat cedera," kata Fajar kala itu .

Perdebatan mengenai aturan yang diamandemen tersebut kemungkinan akan semakin memanas karena semakin banyak pemain menyuarakan keprihatinan mengenai implikasinya terhadap keselamatan dan karier mereka.

Artikel Tag: bwf world tour finals 2024, BWF, Tim Medis, Fajar Alfian, Lee Zii Jia

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru