Bukan Soal Agama, Ini Penjelasan Deddy Corbuzier Terkait Kasus Miftahul Jannah

Berita Asian Para Games : Deddy Corbuzier turut berkomentar mengenai kasus diskualifikasi yang melibatkan Miftahul Jannah pada cabang olahraga Judo di Asian Para Games 2018. Menurut Deddy, larangan berhijab yang ditetapkan penyelenggara bukan semena-mena untuk mendiskriminasikan agama, tetapi untuk keselamatan atlet itu sendiri.

Seperti yang diketahui, Miftahul Jannah dijadwalkan untuk bertanding melawan pejudo asal Mongolia Oyun Gantulga di kelas 52 kilogram. Namun sayang, Miftahul terpaksa didiskualifikasi lantaran menolak untuk melepaskan hijabnya. Meski telah coba dijelaskan oleh pihak penyelenggara, Miftahul masih bersikeras terhadap keputusannya sehingga dipastikan kalah tanpa bertanding.

Setelah pemberitaan Miftahul tersebut viral, Deddy Corbuzier sebagai salah satu penggemar bela diri di Indonesia memberikan klarifikasi melalui channel youtube pribadinya. Di video yang diunggahnya, Deddy menjelaskan jika aturan judo sengaja melarang atletnya untuk menggunakan hijab karena dapat beresiko mencederai atletnya. Deddy juga menegaskan bahwa aturan tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan diskriminasi ajaran Islam.

"Bela diri itu, ada bela diri standing, ada bela diriground, judo itu ada ditengah-tengah. Standing itu seperti karate, taekwondo, muaithay dan sebagainya. Bawah itu seperti brazilian jiu jitsu. Judo itu mungkin seperti sumo, jadi ada ditengah-tengah ketika dia di atas dia harus ngebanting lawannya di bawah dan di bawah juga disikat," ucap Deddy

"Gini ya, Brazilian jiu jitsu itu ada yang gi dan no gi. Gi itu artinya pakai baju Brazilian jiu jitsunya, kalau no gi enggak pakai baju. Kalau gi itu mencekik bisa dari baju. Nah ini bahayanya, kalau Judo, jika dia dibanting dan hijabnya kepegang lehernya patah," lanjutnya lagi.

Artikel Tag: Asian Para Games 2018, Deddy Corbuzier, Miftahul Jannah, judo