Bos Red Bull Sesalkan GP Italia Berakhir di Belakang Safety Car
Berita F1: Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, mengaku kurang puas dengan kemenangan Max Verstappen di Monza karena balapan berakhir di belakang Safety Car.
Gelaran GP Italia telah dilangsungkan di Sirkuit Monza akhir pekan lalu. Safety Car yang masuk ke dalam trek di fase akhir membuat perlombaan sedikit membosankan.
Hal tersebut membuat para penonton yang datang ke tribun merasa sangat kecewa. Bos Red Bull Racing, Christian Horner, juga sependapat dengan mereka. Ia mengatakan keputusan itu bertentangan dengan prinsip yang diterapkan FIA.
Semua bermula ketika driver McLaren, Daniel Ricciardo, mengalami masalah pada mobil MCL36 andalannya jelang GP Italia berakhir dan berhenti di pinggir lintasan. Alih-alih menghentikan balapan untuk sementara waktu, FIA justru memilih melanjutkan perlombaan di bawah Safety Car.
“Menurut saya selalu ada pelajaran untuk dipelajari. Tapi itu bertentangan dengan prinsip yang kami diskusikan, bahwa tidak baik menyelesaikan balapan di bawah Safety Car,” kata Horner dikutip dari Read Motorsport, Rabu (14/9/2022).
"Jika mereka tahu bahwa mereka tidak dapat menjalankannya, mereka seharusnya menandainya dan memulai kembali. Tapi jelas itu tidak terjadi,” ia melanjutkan.
Pria asal Inggris itu menganggap bahwa FIA telah melakukan blunder dengan menurunkan Safety Car. Horner pun meyakini bahwa sebenarnya GP Italia bisa diselesaikan secara normal pada satu hingga dua putaran terakhir.
"Saya pikir itu bisa diselesaikan tepat waktu, jujur dengan Anda. Saya pikir itu adalah kasus mengambil keputusan yang salah,” ucapnya.
"Saya pikir Anda bisa mendapatkan setidaknya satu lap balap di sana. Kemungkinan besar dua,” tutup Horner,” tutup Horner
Artikel Tag: Max Verstappen, Red Bull, F1 2022, GP Italia