Bos Red Bull Sebut Verstappen Lebih Sensitif daripada Diperkirakan

Berita F1: Bos Red Bull, Christian Horner mengatakan Max Verstappen lebih sensitif daripada yang Anda kira terhadap kritikan dari pakar F1.

Hal itu terjadi setelah Jacques Villeneuve, Juara Dunia 1997, mengklaim bahwa "tak seorang pun" akan peduli jika Verstappen tidak lagi berkompetisi. Verstappen telah mengukuhkan posisinya di antara para pembalap terhebat dalam sejarah selama beberapa tahun terakhir dan memastikan gelar Juara Dunia keempat berturut-turut musim lalu.

Keberhasilannya di F1 2024 bisa dibilang merupakan kemenangan terbesar Verstappen sejauh ini, dengan pembalap Red Bull itu mengalahkan ancaman Lando Norris dari McLaren meskipun tidak memiliki mobil tercepat selama sebagian besar musim.

Standar mengemudi Verstappen menjadi sorotan pada minggu-minggu terakhir musim ini karena ia memperoleh enam poin penalti di lima putaran terakhir musim lalu. Setelah memberikan pukulan telak pada harapan Norris untuk meraih gelar juara dengan kemenangan meyakinkan di Brasil seminggu kemudian, Verstappen mengolok-olok kurangnya jurnalis Inggris dalam konferensi pers pasca-balapan, dengan menyindir bahwa wartawan yang berbasis di Inggris telah dengan cepat melarikan diri ke bandara.

Berbicara kepada media termasuk PlanetF1.com, Horner mengungkapkan bahwa Verstappen sangat menyadari kritik tersebut. Dan ia berpendapat bahwa kemauan Verstappen untuk melampaui batas tidak berbeda dengan beberapa pembalap paling sukses dalam sejarah F1, termasuk Michael Schumacher, Ayrton Senna, dan Lewis Hamilton.

Bos Red Bull berkata: "Dia lebih sensitif daripada yang Anda kira. Dia adalah pebalap yang agresif. Dia adalah pembalap yang menyerang." “Namun begitu juga Senna, Schumacher, Hamilton – dan mereka semua berada di bawah sorotan yang sama di berbagai waktu dalam karier mereka.”

Artikel Tag: Max Verstappen, Christian Horner, Red Bull