Bos McLaren Anggap Honda Adalah Bencana Bagi Kredibilitas McLaren
Berita F1 : Direktur McLaren, Eric Boullier, menganggap Honda sebagai bencana bagi kredibilitas timnya di Formula 1. Tim Woking bekerja sama dengan pabrikan mesin asal Jepang, Honda, pada tahun 2015 lalu dengan harapan mengulangi kesuksesan yang mereka raih di era 80-an hingga awal 90-an.
Namun, hubungan kerja sama itu harus kandas ditengah jalan karena gagal memenuhi target yang mereka rencanakan sejak tiga musim terakhir. McLaren dan Honda akhirnya resmi mengumumkan pemutusan hubungan kemitraan mereka pada pekan lalu.
McLaren berada di posisi kesembilan pada klasemen 2015, dan keenam pada 2016. Skuat yang bermarkas di Woking itu saat ini sedang duduk di posisi kesembilan pada klasemen sementara 2017.
Boullier mengungkapkan bahwa timnya perlu beralih ke pemasok mesin lainnya demi memulihkan kredibilitas dan menarik sponsor-sponsor baru.
"Jika Anda lihat dalam tiga tahun terakhir ini, kerja sama kami bersama Honda menjadi bencana bagi kami, dari segi kredibilitas dan peluang kami menarik sponsor baru," ucap Boullier.
"Lalu kita harus melihat rencana jangka panjangnya; dalam lima tahun yang akan datang, saya sangat yakin McLaren akan kembali ke posisi yang semestinya.
"Jika kami mampu bangkit lagi, maka kredibilitas kami juga pasti akan naik, hal itu yang akan membantu kami mendapatkan sponsor-sponsor baru. Namun, hal itu mungkin akan butuh dua hingga tiga tahun.
"Kami berada di posisi kesembilan klasemen sementara. Dengan mesin yang bagus, kami seharusnya bisa berada di posisi keempat. Dengan uang pendapatan dari FOM [pemegang hak komersial F1], itu akan menutupi biaya pengeluaran mesin. Jadi ini [beralih ke Renault] bukan menjadi sebuah risiko dari sisi keuangan.
"Terima kasih kepada para pemegang saham yang berani mengambil keputusan dan tidak meninggalkan McLaren. Mereka bisa saja berkata, 'Mari kita tunggu hingga Honda bangkit'."
Artikel Tag: McLaren-Honda, McLaren, Honda, F1 2017, F1 2021