Bos Ducati Sebut Timnya Belum Capai Target Utama
Berita MotoGP: Bos Ducati, Luigi Dall’Igna, mengaku bangga dengan berbagai prestasi yang ditorehkan timnya musim ini, namun pencapaian mereka bukanlah target sesungguhnya.
Musim ini Ducati sukses memborong banyak gelar, mulai dari predikat konstruktor dan tim terbaik. Tim satelit mereka, Pramac Racing, juga kebagian penghargaan sebagai tim independen terbaik. Johann Zarco pun menjadi pebalap independen terbaik. Sedangkan titel Rookie of the Year diraih rekan setimnya, Jorge Martin.
Semua prestasi pabrikan asal Borgo Panigale itu diraih berkat sumbangan 11 pole position, 7 kemenangan dan 24 podium dari para penggeber motor Desmosedici.
Bos Ducati, Luigi Dall’Igna, tentunya sangat bangga dengan pencapaian timnya. Mereka berhasil menciptakan fondasi di era modern MotoGP.
“Ada banyak hal yang membanggakan, bukan hanya saya tapi semua teknisi dan pebalap yang bekerja dengan Ducati selama bertahun-tahun. Tak dibantah, kami menjadi tolok ukur MotoGP teknologi baru,” ujarnya dilansir dari Motorsport.com.
“Sebagian besar ide-ide baru diaplikasikan pada motor, cenderung berasal dari kami. Itu membuat kami bangga,” ia menjelaskan.
Meski begitu, Dall’Igna menegaskan bahwa timnya belum mencapai target utama mereka.
“Saya belum bisa bilang bahwa kami akhirnya mencapai tujuan. Saya akan bisa mengatakannya ketika sasaran itu sudah dicapai, pastinya bukan yang kami raih musim ini,” tuturnya.
“Kami menghadapi musim yang mungkinn akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu yang terbaik dari Ducati. Di belakang, Anda selalu dapat membuat seribu tebakan. Tapi, itu adalah hal-hal yang sedikit berguna,” ia mengimbuhkan.
“Yang tersisa musim ini adalah fakta bahwa saya telah berkontribusi pada pengembangan pebalap (Bagnaia), yang dapat memainkan peran penting untuk tahun-tahun berikutnya. Bagaimana pun, kami telah membentuk tim pebalap-motor yang bisa jadi protagonist,” ucap Dall’Igna.
Ia mengaku belajar banyak dari relasi buruk dengan eks rider mereka, Andrea Dovizioso. Sejak saat itulah, timnya mengembangkan iklim kerja di mana terdapat kepercayaan satu sama lain yang setara antara semua pihak.
“Tahun lalu, kami mengakhiri sebuah cerita. Kepercayaan yang sama sangat penting untuk mencapai hasil tertentu, telah hilang,” katanya.
“Tahun ini, situasinya sangat berbeda. Ada kepercayaan yang sama antara teknisi, pebalap dan sebaliknya. Tentu saja, itu membuat perbedaan,” ungkap Dall’Igna
“Pastinya, motor telah berkembang. Para pebalap mengambil langkah maju yang besar, terutama dalam kasus Francesco Bagnaia. Itu bukan faktor tunggal, di mana banyak yang menentukan hasil akhir,” ia mengakhiri.
Artikel Tag: Ducati, MotoGP 2021