Kanal

BOPI Nilai Persebaya dan Arema Masih Bermasalah

Penulis: Dhimas
07 Agu 2015, 15:50 WIB

BOPI masih pertanyakan dualisme Arema dan Persebaya

Ligaolahraga.com - Rencana digelarnya kembali Liga Super Indonesia (LSI) Oktober tahun ini kembali terganjal persoalan. Kali ini, persoalan tersebut datang dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang mempermasalahkan Arema dan Persebaya lantaran belum adanya penyelesaian soal verifikasi.

Sebelumnya, PSSI sempat mengumumkan bahwa kompetisi bakal kembali digulir pada pekan ketiga bulan Oktober tahun ini. Keputusan tersebut diambil melalui Rapat Komite Eksekutif  yang digelar pada Senin, 3 Agustus lalu. Tak hanya menyangkut kembali bergulirnya kompetisi LSI, rapat tersebut juga membahas mengenai persoalan lain untuk kelanjutan sepak bola ke depannya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Muhammad Noor Aman, mengungkapkan kerberatannya soal Arema dan Persebaya yang dinilai masih bermasalah. Noor Aman juga memperingatkan jika kompetisi tetap berjalan, pihaknya bakal melakukan verifikasi ulang pada seluruh tim peserta kompetisi.

“Sampai sekarang kedua klub itu tercatat masih punya masalah. Artinya, belum ada penyelesaian dari mereka. Kalau itu tetap dimainkan, bakal kami verifikasi lagi dan bahkan bukan hanya dua tim itu saja. Bisa saja ada tim lain yang  utang-utangnya tertunggak setelah itu," jelasnya pada Selasa, 4 Agustus lalu seperti dirilis Metronews.  

Arema dan Persebaya terganjal masalah yang sama sejak rencana digelarnya kompetisi pada musim lalu. Kedunya tidak mendapatkan rekomendasi dari BOPI lantaran tidak memenuhi syarat legalitas serta administrasi. Kasus tersebut berujung pada pembekuan kompetisi. 

Sebelumnya, BOPI sempat mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan Arema dan Persebaya jika keduanya berusaha melakukan penyelesaian terhadap berbagai persayaratan verifikasi yang tidak dipenuhinya pada musim lalu.

"Katanya mereka mau damai. Jika sudah oke ya tidak masalah. Minimal ada langkah konkret untuk melakukan penyelesaian," kata Noor Aman pada pertengahan Juli lalu.

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru