Kanal

Bintang Tenis Ini Puji Ketahanan Cori Gauff Usai Kesuksesan Di Riyadh

Penulis: Dian Megane
14 Nov 2024, 20:00 WIB

Cori Gauff di Riyadh musim 2024 [image: getty images]

Berita Tenis: Cori Gauff memiliki ketahanan untuk memenangkan gelar besar lebih dari satu dalam kariernya, menurut mantan petenis yang mengoleksi tujuh gelar Grand Slam, Justine Henin.

Juara US Open musim 2023 mengakhiri musim 2024 dengan kemenangan gelar WTA Finals di Riyadh. Sempat tertinggal dengan satu set dan peluang break di set kedua, ia bangkit dan mengalahkan petenis berkebangsaan Cina, Zheng Qinwen di final yang menegangkan.

Gelar tersebut menjadi gelar ketiga pada musim ini bagi petenis berusia 20 tahun yang menyelesaikan musim 2024 sebagai petenis peringkat 3 dunia meskipun ia kesulitan dengan servis dan forehandnya di sepanjang musim.

Gauff memenangkan empat dari lima pertandingan yang ia lakoni di WTA Finals musim ini, termasuk menaklukkan Iga Swiatek dan Aryna Sabalenka.

Berbicara kepada Eurosport, mantan petenis peringkat 1 dunia memuji “kapasitas untuk bangkit” milik petenis AS dari kemunduran dan menghasilkan kemampuan luar biasa untuk mengakhiri musim ini.

“Ia memiliki ketahanan yang berpotensi membawanya jauh dalam hal apa yang akan ia menangkan dalam kariernya,” ungkap Henin.

“Ia memiliki kapasitas untuk bangkit kembali dan itu pertanda masa depan yang sangat besar. Tentu, ada jalan untuk sampai ke sana dan keraih kesuksesan itu. Akhir musimnya benar-benar luar biasa, cara ia mengejar kemenangan di final melawan Zheng.”

“Sungguh luar biasa menyaksikan pertandingan dengan kualitas seperti itu. Kita telah banyak melihatnya pada musim ini dan kita melihat beberapa rivalitas yang mulai terbentuk di puncak permainan. Cori sekali lagi menunjukkan banyak semangat, ia bermain dengan kelemahannya, dengan kekurangannya, tetapi ia tidak pernah menyerah dan itulah yang ia tunjukkan sekali lagi di final Riyadh.”

Kebangkitan petenis AS menuju akhir musim 2024 terlihat setelah ia memenangkan gelar di Beijing, lolos ke semifinal di Wuhan, setelah melalui musim panas di mana ia gagal lolos ke perempatfinal di lima turnamen secara beruntun. Yang paling menonjol adalah ketika ia tumbang di babak keempat US Open dan kalah lebih awal di Cincinnati, sementara ia merupakan juara bertahan di kedua turnamen tersebut.

Namun, membela petenis berusia 20 tahun, Gauff, Henin menyoroti bahwa petenis AS masih relatif muda dan memiliki banyak waktu untuk berkembang.

“Musim lalu, ia melalui musim panas yang sama sekali berbeda. Kita melihat bahwa beberapa hal terlah berevolusi dalam permainannya dengan cara yang sulit, meskipun begitu, saya cukup terkesar dengan level permainannya,” tambah Henin.

“Bahkan jika kita bisa menganalisa karier dan hasilnya, kita tidak boleh melupakan bahwa ia masih sangat muda dan kita sangat menuntutnya. Ia sangat menuntut dirinya sendiri.”

Artikel Tag: Tenis, WTA Finals, Cori Gauff

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru