Bintang Cantik Jepang Chiharu Shida Ingatkan Penggemar: Jangan Mengikutiku!

Liga Olahraga : Bintang bulu tangkis Jepang Chiharu Shida telah meminta penggemarnya di Tiongkok untuk "berhenti menguntitnya" dan mengatakan dia "sangat takut" dengan perhatian yang tidak diinginkan tersebut.

Chiharu Shida, yang memenangkan medali perunggu ganda putri di Olimpiade Paris, memiliki banyak pengikut di Tiongkok sebagian karena keterlibatannya dengan budaya lokal.

Atlet berusia 27 tahun ini, yang saat ini berkompetisi di Kejuaraan Asia di kota Ningbo, Tiongkok timur, telah dijuluki "Dewi Bulu Tangkis" oleh para penggemar dan media.

Ia menyerang beberapa pendukungnya pada hari Selasa, dengan menuduh mereka dalam sebuah unggahan di Instagram telah membawa fandom mereka terlalu jauh.

"Setiap kali kami berkompetisi di Tiongkok, kami selalu mengalami bahaya dari para penguntit," tulis Shida dalam bahasa Mandarin.

"Ini sudah berlangsung selama satu setengah tahun, dan akhir-akhir ini saya merasa sangat tidak nyaman dan sangat takut," katanya.

"Mulai sekarang, tolong segera berhenti menguntitku... tapi kalau situasinya terus berlanjut, aku akan memikirkan cara untuk mengatasinya."

Chiharu Shida menambahkan bahwa "tidak semua penggemar seperti ini" dan berterima kasih kepada mayoritas atas dukungan mereka. Ia dan pasangan gandanya Nami Matsuyama menduduki peringkat ketiga dunia dan mengalahkan rekan senegaranya Mizuki Otake dan Miyu Takahashi di Ningbo pada hari Rabu.

Pemerintah Tiongkok telah berupaya mengekang fandom ekstrem dalam beberapa tahun terakhir setelah bintang olahraga dan selebriti lainnya mengalami penguntitan dan pelecehan lainnya dari pengikut yang sangat bersemangat.

Pengawas dunia maya Beijing baru-baru ini menutup hampir 4.000 akun daring dan menghapus 1,6 juta unggahan dari platform internet yang dikontrol ketat di negara itu untuk "menciptakan lingkungan opini publik yang baik bagi para atlet", demikian laporan lembaga penyiaran negara CCTV minggu ini

Artikel Tag: Chiharu Shida, Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025