Kanal

Berita TSC 2016: Gagal Penuhi Target, Djanur Hargai Kerja Keras Pemain

Penulis: M. Aldi
19 Des 2016, 09:30 WIB

Robertino Pugliara ketika berebut bola dengan pemain Arema

Liga Olahraga - Berita TSc 2016: Maung Bandung terpaksa harus puas berada di posisi 5 klasemen sementara dengan raihan 55 poin. Namun hasil 0-0 menghadapi Arema Cronus tidak terlalu disesali oleh Djadjang Nurdjaman dan tetap memberi apresiasi pada anak asuhnya.

Djanur mengatakan bahwa meraih poin di kandang Arema merupakan suatu misi yang tak bisa diraih begitu saja. Sehingga dia senang dengan respon anak asuhnya yang tampil agresif mengimbangi tuan rumah. Hasilnya serangan pun bisa silih berganti dan lini serang Maung Bandung juga cukup banyak membuat repot Achmad Kurniawan.

Pelatih 58 tahun itu pun girang bukan kepalang dengan cara bermain Marcos Flores dan kawan-kawan. Mereka berani tampil fight selama 90 menit meskipun harus meredam para pemain Arema yang penuh determinasi.

“Selamat kepada pemain sekaligus berterimakasih kepada pemain yang telah menampilkan permainan yang pantang menyerah. Selama 2 babak konsisten penuh disiplin dengan penuh daya juang dan mampu mengimbangi permainan Arema sebagai tuan rumah,” beber Djanur di konferensi pers usai laga di Kanjuruhan, Minggu (18/12/2016).

Mengenai hasil pertandingan yang berakhir dengan skor 0-0, Djanur menyebut angka itu sebagai hasil yang adil. Pasalnya secara permainan, masing-masing kesebelasan saling mengancam satu sama lain dengan permainan menyerang. Padahal Singo Edan punya sebuah peluang emas melalui sepakan penalti Cristian Gonzales yang diamankan Made Wirawan.

“Hasil sendiri saya pikir cukup fair kedua tim punya peluang untuk cetak gol namun tidak berhasil dijadikan gol begitu oleh kami dan juga Arema meskipun mereka punya kesempatan dari penalti yang kontroversial tapi kami bisa menyelamatkannya,” ujar Djanur.

Mengenai gagalnya Persib ada di zona 4 besar, Djanur tetap berlapang dada. Baginya pencapaian itu sudah menjadi sebuah raihan yang positif karena masih masuk dalam toleransi manajemen. Target utama dia memang membawa tim ada di posisi 4, tetapi bukan dianggap kegagalan saat bidikan meleset satu strip jika melihat performa naik turun tim.

“Buat kami ini hasil yang realistis karena dengan tambahan satu poin ini kami bisa masuki lima besar. Padahal di tengah perjalanan kami sudah hampir menyerah,” kata pelatih asala Majalengka ini.

Djanur memang sulit membawa Persib terbang tinggi karena dia duduk di singgasana pelatih menggantikan Dejan Antonic yang mundur di tengah jalan. Sehingga materi pemain yang ada tidak sesuai dengan karakter pemainan Djanur. Selain itu pemain Persib yang ada saat ini lambat dalam memahami keinginannya.

“Jujur dimulai putaran kedua kami hampir lempar handuk tapi Alhamdulillah di akhir turnamen seiring membaiknya penampilan tim kami meraih poin demi poin dan finish di peringkat kelima, terima kasih untuk pemain. Ini tentu hasil kerja luar biasa dari pemain, selamat,” bebernya.

Artikel Tag: Djadjang Nurdjaman, djanur, Persib, arema, TSC 2016

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru