Berita Tour de France 2016: Mark Cavendish Buktikan Semangatnya Belum Padam
Ligaolahraga – Berita Tour de France 2016: Kebangkitan Mark Cavendish menuai hasil sempurna setelah pebalap asal Inggris ini sukses memenangkan etape ke 30-nya di ajang Tour de France hari Minggu lalu berhasil finish dengan sprint kecepatan tinggi.
Pria 31 tahun asal Inggris ini mendominasi etape 14 dari Montelimar ke Parc des Oiseaux dengan mencatat kemenangan keempatnya selama kompetisi ini berlangsung. Selangkah demi selangkah, si Manx Missile ini perlahan-lahan mendekati legenda Belgia Eddy Merck dengan rekor kemenangan di 34 etape.
Tetapi bagi seseorang yang mencatatkan namanya di berbagai kuarter setelah melihat saingan asal Jermannya Marcel Kittel melewatinya, Cavendish membuktikan bahwa sangat mungkin baginya untuk memecahkan rekor tersebut apalagi ia adalah sprinterterbaik sepanjang masa.
Garis finish yang panjang dan lurus di penangkaran burung di Villars-les-Dombes terlihat seperti dibuat khusus untuk Kittel, juara empat etape pada Tour de France edisi 2013 dan 2014.
Namun, Cavendish melesat dari belakang Kittel dan sukses melewatinya dengan kemenangan sempurna. "Ia membanting stangnya dan Kittel menunjukkan rasa kesalnya, tetapi pada kenyataannya ia telah dikalahkan dengan baik," paparnya. Pebalap asal Jerman ini finish kelima bersama pebalap Norwegia Alexander Kristoff di posisi kedua dan Peter Sagan dari Slovakia di posisi ketiga.
Pebalap Inggris Chris Froome tetap mempertahankan jaket kuning dan pimpinan lomba setelah berhasil finish dengan aman. Pebalab asal Belanda Bauke Mollema tetap bertahan di posisi kedua unggul 1 menit 47 detik dari pebalap Inggris lainnya Adam Yates di posisi ketiga pada 2:45.
Banyak orang percaya bahwa tahun terbaik Cavendish telah berlalu setelah ia memenangkan tiga etape tiga tahun sebelumnya, dan merasakan 23 kali kemenangan pada lima tahun sebelumnya.
Kittel dan pebalap Jerman lainnya Andre Greipel telah menjadi sprinteryang mendominasi kejuaraan dari tahun 2012 hingga tahun kemarin. Griepel memenangkan empat etape tahun lalu dan tiga di tahun 2012.
Tetapi Cavendish menunjukkannya sekali lagi bahwa ia masih menjadi pebalap yang layak dikalahkan. Empat orang memisahkan diri dari rombongan menuju etape sepanjang 30 kilometer tetapi para pebalap seolah tahu bahwa usaha mereka akan berakhir dengan kegagalan.
Di sisi lain, ini adalah latihan sederhana untuk menghapus suasana duka usai serangan teroris di Nice yang menewaskan 84 orang. Direktur olahraga FDJ Thierry Bricaud memberikan penghargaan kepada pebalapnya Jeremy Roy yang tetap melanjutkan etape setelah duka yang dialaminya.
“Peloton tersebut merasa kurang bersemangat di awal karena tragedy yang terjadi di Nice tetapi Jeremy memutuskan untuk tetap melanjutkan balapan,” ucap Bricaud.
Empat orang telah memimpin balapan dengan 4 menit 30 detik tetapi peloton tetap menempel ketat mereka. Tetapi sekali lagi jarak tersebut kembali melebar, peloton mulai melambat sadar bahwa usahanya tidak akan mampu mengejar mereka.
Pebalap Amerika Alex Howes adalah yang pertama tersingkir dari empat pemegang posisi terdepan, disusul kemudian Cesare Benedetti dari Italia. Pria Perancis Roy dan Martin Elmiger dari Swiss tetap bertahan hingga tersisa 3.5 kilometer, keduanya saling berjabat tangan usai balapan.
Artikel Tag: Mark Cavendish, Tour de France 2016, Marcel Kittel