Berita Tinju: Lewis: "Klitschko Bisa Kalahkan Joshua Jika Dilatih Steward"
Ligaolahraga – Berita Tinju: Mantan petinju legendaris Lennox Lewis percaya Wladimir Klitschko bisa mengalahkan Anthony Joshua jika almarhum Manny Steward masih hidup. Lewis juga yakin Klitschko tidak akan pernah kalah dari Tyson Fury seandainya ditangani mantan pelatihnya itu.
Steward disebut-sebut sebagai pelatih terhebat sepanjang sejarah tinju saat menghembuskan nafas terakhirnya di usia 68 tahun pada Oktober 2012. Dia mengalami komplikasi setelah menjalani operasi pada perut akibat penyakit divertikulosis di usus besarnya.
Selain menangani sejumlah petinju terhebat dalam masa-masa jaya mereka seperti Lewis dan Tommy Hearns, Steward juga dianggap berjasa “membangun ulang” Klitschko pada 2004 setelah dia mengalami dua kekalahan KO dalam tempo 13 bulan.
Steward juga andil dalam penunjukan rekan seprofesinya dari AS, Johnathon Banks, sebagai penggantinya untuk melatih Kitschko. Namun di bawah Banks pula, petinju Ukraina berusia 40 tahun itu secara mengejutkan kalah pertama kalinya dalam 11 tahun saat menghadapi Fury pada 2015.
Pada bulan April mendatang di Wembley Stadium, Klistchko bisa bertarung untuk menyelamatkan kariernya menghadapi petinju penuh harapan Joshua. Namun karena familiar dengan kemampuan Steward sebagai pelatih, lewis pun meyakini segalanya akan sangat berbeda seandainya Steward berada di sudut Klitschko.
Wladimir Kitschko berlatih bersama Emanuel Steward
“Jika Manny masih di sini, Klitschko masih menjadi juara, dan dia akan menjadi petinju yang lebih baik,” ujar Lewis, 51 tahun. “Saya akan menjagokannya untuk mengalahkan Hoshua seandainya Manny Steward ada di sini.”
Kata Lewis lagi, saat Steward tak lagi melatihnya, Klistchko menderita kehilangan yang amat besar, “karena dia membutuhkan Emanuel, dan sangat sulit mengganti pelatih seperti Emanuel.”
Secara esensial, lanjut Lewis, Klitschko berlatih sendiri, “dan dia tak bisa berlatih sendiri karena Manny menunjukkan banyak hal berbeda yang bisa Anda lakukan dalam berbagai situasi,” ujarnya.
Namun, dalam kekalahan dari Fury, Lewis mengatakan kalau Klitschko tidak mendengarkan apa yang Banks katakan kepadanya. Padahal pelatih yang lebih muda enam tahun daripada Klitschko sudah mengutarakan strategi yang benar selama pertarungan itu.
“Ini juga faktor respek; jika dia memang menghormati pelatih itu. Fakta dia tetap dilatih Banks menunjukkan bahwa dia punya respek terhadapnya, dan dia mungkin merasa tidak mendengarkan dalam partai terakhir (versus Fury), dan mau mendengarkan kali ini (saat menghadapi Joshua),” ujar Lewis.
Emmanuel Steward mengawasi latihan Lennox Lewis
Pertarungan versus Joshua ini akan menjadi yang pertama dalam 18 bulan bagi Klitschko. Itu artinya dia kemungkinan tidak cukup bertarung saat menghadapi Joshua yang lebih banyak bertarung dalam kurun waktu yang sama. Toh Lewis percaya bukan hal itu yang akan bisa menghalangi kemenangan Klitschko.
Kata Lewis, yang akan menjadi batu sandungan Klitschko adalah mengalihkan hasrat membalaskan kekalahan dari Fury. Setelah kehilangan gelar, dia harus menunggu cukup lama untuk bertarung ulang dengan Fury, sebelum akhirnya dibatalkan karena Fury mengalami “masalah”.
Alih-alih Fury, Klitschko malah harus bertemu lawan yang berbeda, Joshua. “Ini bukanlah orang yang ada dalam pikirannya, orang yang ingin dia kalahkan,” kata Lewis. “Kini dia harus memprogram ulang pikirannya untuk mengalahkan petinju muda, kuat dan ganteng yang memukul menembus tembok dan bisa meng-KO seekor kuda.”
Jadi, Klitschko kini harus berfokus pada Joshua. “Bisakah dia melakukannya? Mampukah dia memprogram pikirannya seperti itu? Itulah pertanyaannya,” pungkas Lewis.
Artikel Tag: Anthony Joshua, Wladimir Klitschko, Lennox Lewis, Emanuel Steward, Tinju