Kanal

Berita Tenis: Menurut Lleyton Hewitt, Milos Raonic Akan Menjadi Petenis Terbaik Dunia

Penulis: Dian Megane
03 Feb 2017, 05:00 WIB

Milos Raonic memiliki potensi untuk berada di puncak dunia tenis putra

Ligaolahraga - Berita Tenis: Ketika Big Four masih mendominasi dunia tenis putra, mantan petenis peringkat 1 dunia, Lleyton Hewitt memprediksi petenis berkebangsaan Kanada, Milos Raonic akan menjadi petenis masa depan yang mampu melampaui mereka.

Kemenangan Roger Federer atas Rafael Nadal di Melbourne Park pada Minggu (29/01) lalu berarti Big Four (Federer, Nadal, Novak Djokovic, Andy Murray) telah mengklaim 43 dari 48 gelar Grand Slam terakhir.

Tiga petenis lain yang merebut lima gelar lainnya adalah Stan Wawrinka (Australian Open 2014, French Open 2015, US Open 2016), Marin Cilic (US Open 2014), dan Juan Martin del Potro (US Open 2009).

Dan Hewitt memprediksi petenis Kanada yang berusia 26 tahun, Raonic, bisa bergabung bersama daftar eksklusif tersebut dan menjadi petenis peringkat 1 dunia selanjutnya.

“Milos lolos ke semifinal Australian Open musim lalu. ia juga lolos ke final Wimbledon. Jadi sebenarnya ia sudah begitu dekat untuk mendapatkannya. Dan karena gaya permainannya, ia servis dengan bertenaga, dan jika ia servis dengan baik serta menyerang dari area baseline, ia akan menjadi lawan yang sulit untuk dikalahkan,” jelas Hewitt.

Raonic, semifinalis Wimbledon tahun 2014 merosot ke peringkat 4 dunia dalam daftar peringkat terbaru yang dirilis Senin (30/01). Hanya ada Murray (1), Djokovic (2), dan Wawrinka (3) yang berada di atasnya.

Hewitt mengakui bahwa petenis yang mulai menanjak sulit untuk memenangkan hadiah terbesar di dunia tenis karena semakin meningkatnya persaingan dalam tenis. Faktor yang lebih besar pengaruhnya adalah para petenis elit menunda pensiunnya mereka dari dunia tenis.

“Tidak sedikit dari petenis yang lebih tua masih berkompetisi, menjaga tubuh mereka dengan sangat baik, dan masih termotivasi untuk bermain dengan baik. Di masa lalu, para petenis putra mungkin pensiun sedikit lebih awal – begitu mereka mendekati usia 30 tahun, mereka akan pensiun. Sementara sekarang kita lihat tidak sedikit yang berusia lebih dari 30 tahunan. Nadal sekarang di atas 30 tahun, begitupun dengan Gael Monfils dan Richard Gasquet. Belum lagi Roger yang berusia 35 tahun,” jelas Hewitt.

Legenda tenis, Bjorn Borg berusia 25 tahun ketika ia melakoni Grand Slam terakhirnya. Dua petenis top lainnya, John McEnroe dan Mats Wilander tidak memenangkan gelar Grand Slam setelah mereka masing-masing berusia 25 dan 24 tahun.

Saat ini, petenis muda yang berada di peringkat tertinggi adalah petenis berkebangsaan Jerman yang berusia 19 tahun, Alexander Zverev yang menempati peringkat 22 dunia, sementara petenis muda terakhir yang memenangkan gelar Grand Slam adalah Nadal yang memenangkan French Open tahun 2005 ketika usianya baru menginjak 19 tahun.

Hewitt tidak meragukan Zverev, yang membuat Nadal melakoni pertandingan lima set di babak ketiga Australian Open, dan petenis berusia 23 tahun asal Austria, Dominic Thiem sebagai generasi terbaik penerus di dunia tenis. Thiem menjadi petenis pertama di musim lalu yang memenangkan tiga gelar ATP dari tiga turnamen dengan lapangan yang berbeda – clay, grass, dan hard-court.

“Saya pikir Zverev memiliki kualitas sebagai petenis. Dominic Thiem, ia juga belum terlalu tua. Saya pikir mereka memiliki masa depan yang cerah,” tambah Hewitt.

Artikel Tag: Tenis, australian open, French Open, wimbledon, US Open, Milos Raonic, Roger Federer, Rafael Nadal, Novak Djokovic, Andy Murray, Stan Wawrinka, Juan Martin Del Potro, marin cilic

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru