Berita Tenis: Kemenangan Andy Murray Tak Lepas Kehidupan Baru Menjadi Ayah
Ligaolahraga - Berita Tenis: Daripada diganggu oleh malam-malam yang tanpa tidur atau tugas regular mengganti popok yang sekarang ada dalam kehidupannya, kedatangan anak perempuannya yang masih bayi, Sophia pada bulan Februari lalu memberikan hidup baru dalam karir Andy Murray.
Ketika pemain top memutuskan untuk berkeluarga sampai karir mereka mengalami penurunan atau peningkatan sehingga mereka tidak kehilangan fokus, Murray bergabung bersama para pemain seperti Roger Federer dan Novak Djokovic dengan menjadi pemain yang juga seorang ayah yang memenangkan gelar Grand Slam ketika ia mengalahkan Milos Raonic.
“Memiliki anak telah memberiku motivasi tambahan untuk bekerja keras, berlatih keras, dan melakukan semua hal yang benar untuk memberi diriku kesempatan memenangkan event seperti ini,” ungkap pemain berusia 29 tahun tersebut.
“Banyak orang mengatakan, seperti ketika Roger memiliki anak, ia mulai memainkan permainan terbaiknya. Novak, juga sama. Tetapi kenyataannya adalah kau masih harus bekerja keras. Aku merasa lebih termotivasi daripada sebelumnya,” tambahnya.
Setelah kelahiran anak laki-lakinya, Stefan pada Oktober 2014, Djokovic menjadi tidak terkalahkan, dengan memenangkan lima dari tujuh turnamen Grand Slam.
Kemenangan tersebut secara mental sepertinya dipengaruhi kenyataan bahwa ia telah sampai di final dari lima turname terakhir, dengan menang di Roma dan Queen’s Club, sebelum akhirnya memenangkan turnamen bergengsi di All England Club.
“Tiga bulan terakhir telah menjadi bulan terbaik dalam hal konsistensi permainan tenisku,” ujar Murray. “Aku sampai ke final dalam lima turnamen terakhir, di sini, Queen’s, Perancis (French Open), Madrid, dan Roma. Aku pikir aku belum melakukan hal seperti itu dalam karirku. Aku memiliki musim clay-court terbaik. Beberapa bulan terakhir telah menjadi waktu yang terbaik dalam karirku,” katanya lagi.
Alasan ia mampu menempatkan dirinya sendiri dalam situasi tersebut adalah karena ia tidak lagi merasa takut dengan kegagalan.
Pada tahun 2010 dan 2011 ia mengalami penurunan setelah kalah di final Australian Open oleh Roger Federer dan Novak Djokovic, tetapi sekarang ia tahu bagaimana cara mengubah kekecewaan tersebut menjadi untuk fokus terhadap target selanjutnya secara cepat.
“Aku tidak keberatan jika gagal. Gagal tidak masalah, hal itu membuktikan bahwa kau telah melakukan yang terbaik dan memberikan segalanya,” ujar Murray. “Kegagalan bukan hal yang buruk. Aku menempatkan diriku sendiri dalam posisi untuk memenangkan turnamen. Aku mengalami banyak kekalahan yang tipis melawan pemain paling terbaik sepanjang masa. Aku tidak takut gagal. Aku belajar dari semua kekalahanku,” papar Murray.
Sebelum final hari Minggu, lawan Murray dalam 10 final Grand Slam terakhir di antara Federer atau Djokovic. Sementara, Wimbledon tahun ini hal yang jarang terjadi ketika Nadal keluar karena cedera, Djokovic dikalahkan di putaran ketiga, dan Federer terseingkir di semi final. Murray tahu dengan pasti kesempatan seperti itu jarang terjadi.
“Jika aku ingin menambahkan tiga Grand Slam, aku harus menemukan cara untuk menang atas mereka,” ungkap Murray. “Tetapi sangat jarang bahwa kau melalu Slam tanpa bermain dengan Novak, Roger , atau Rafa. Tetapi aku masih merasa bahwa permainan terbaikku masih akan ada, bahwa aku masih memiliki kesempatan untuk menang lagi,” imbuhnya bahagia.
Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Andy Murray, Roger Federer, Novak Djokovic, Rafael Nadal, Milos Raonic