Lebih dari beberapa pekan kemarin, Persema membentuk tim. ”Kami bentuk tim dengan pelatih kepala eks pemain Arema, Iwan Setiawan yang dibantu M. Ajid sebagai asisten,” kata media officer Persema Alfaviega Septian. Sementara di barisan pemain, Persema merekrut eks PSPS Pekanbaru Dedi Ismawan dan pemain jebolan SAD Uruguay Yericho Christiantoko. ”Tim ini kami persiapkan untuk ikut Trofeo Banyuwangi,” ujar Vega, sapaan Alfaviega.
Rencana Trofeo Banyuwangi yang digelar akan diikuti tiga tim. Selain Persema, dua tim lain adalah tuan rumah Persewangi Banyuwangi dan Persibo Bojonegoro. Trofeo Banyuwangi bukanlah tujuan akhir Persema. Pembentukan tim dilakukan setelah Persema mendapatkan angin untuk mengikuti kompetisi.
Yakni setelah munculnya desakan dari klub-klub untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. ”Sejak awal kami memang mendukung adanya KLB,” kata Plt CEO Persema Dito Arief. Persema punya misi, bila nanti benar-benar dilibatkan dalam KLB PSSI. ”Kami ingin menuntut hak kami kembali, karena secara hukum kami resmi dan berbadan hukum,” kata dia. Persema berharap bisa kembali masuk dalam keanggotaan federasi. Dan tentu saja, bisa kembali ikut kompetisi.
Dito mengatakan, Persema punya sejarah panjang yang tidak bisa dihapus begitu saja. Klub yang lahir pada 1953 ini menjadi salah satu yang tertua di tanah air. Bila nanti kembali mengikuti kompetisi, Persema berusaha menjadi klub yang konsisten mengangkat potensi lokal. ”Kami berusaha menggunakan 70 persen pemain lokal,” ujar Dito.