Kanal

Berita Sepak Bola Nasional: Pelatih PON Jawa Barat Puji Mental Pasukannya

Penulis: M. Aldi
29 Sep 2016, 02:33 WIB

Lukas Tumbuan ketika diwawancara usai laga

Liga Olahraga - Berita Sepakbola PON : Kesuksesan tim Jawa Barat merebut medali emas tidaklah mudah. Butuh etos kerja yang tinggi dan mentalitas yang kokoh karena jeda antar laga tidak panjang.

Pelatih tim Jabar, Lukas Tumbuan kagum dengan mentalitas anak asuhnya yang mampu bermain apik dari fase grup hingga partai final. Gian Zola dan kolega memang bermain nyaris sempurna sejak laga pertama sampai akhirnya mampu meraih gelar juara. Padahal satu laga ke laga lain berjarak pendek namun permainan tetap stabil.

Menurut Lukas, mental yang bagus mampu membuat mindset pemain ingin terus tampil maksimal meski mereka sudah kelelahan. Terbukti konsentrasi anak asuhnya di partai final terus terjaga meski harus tampil 120 menit plus duel tos-tosan.

Mental juga lah yang menjadi faktor penentu Jabar bisa menang di drama adu penaltti. Algojo serta kiper Jabar mampu melepas beban yang mereka pikul untuk menunaikan tugas dengan baik. Ketika Erwin Ramdani gagal saat menendang penalti, Deden Natshir yang dalam posisi tertekan masih bisa tampil lepas dan membalikan keadaan.

"Yang jelas, ini bukan perjuangan saya tapi anak-anak. Saya bangga pada anak-anak, mentalnya luar biasa. Mereka juga militan," ungkap Lukas usai laga di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (28/9/2016) malam.

Jabar sendiri di babak 8 besar sudah sempat bertemu Sulsel dan mampu meraih kemenangan. Namun kali ini perjumpaan kedua tim harus mentas selama 120 menit. Disampaikan oleh Lukas, dia menilai kali ini tim lawan banyak dibantu oleh wasit. Beberapa kali keputusan A.R. Salasa dia nilai merugikan tim Jawa Barat.

"Sulit kalau mau ngomong, bagaimana permainan kita dihambat oleh keputusan-keputusan yang engga jelas," tuturnya.

Meski sudah dipastikan menjadi juara mendapatkan medali emas, namun mantan pelatih Persibat Batang itu tetap kecewa dengan wasit. Beruntung mental Abdul Aziz dan kawan-kawan sudah teruji sehingga mereka tetap fokus meski merasa dijahili oleh para korps baju hitam.

"Saya menang tapi saya jujur merasa dikerjain. Tuhan tahu mana yang benar, kita susah setengah mati bekerja," ungkapnya.

Di kubu lawan, tim pelatih tidak memberi komentar karena langsung masuk ke kamar ganti usai laga. Bahkan tim Sulsel tidak mengikuti prosesi pengalungan medali perak yang seharusnya menjadi milik mereka.

Artikel Tag: Jawa Barat, jabar, PON, Sepakbola

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru