Berita Piala Eropa 2016: Penampilan Gemilang Antoine Griezmann
Ligaolahraga – Berta Piala Eropa 2016: Penampilan gemilang Antoine Griezmann menyingkirkan Jerman dari ajang Euro 2016 dan mengantarkan Perancis ke final Minggu mendatang, pahit yang dirasakan Joachim Loew mungkin semakin dalam setelah menyadari kelumpuhan lini depannya, sekarang gelar top scorer dengan enam gol pada turnamen telah melayang ke kubu lawan, hal ini menjadi catatan kelemahan fatal yang dimiliki Jerman selama di Perancis. Griezmann adalah segalanya dan Jerman belum memilikinya, walaupun Griezmann sendiri menyandang nama Jerman.
Jika Jerman, tim yang dilatih dan dipoles sedemikian rupa oleh Loew mewakili keberhasilan dari sebuah system akademi, Griezmann adalah pemain yang hampir benar-benar diabaikan oleh sepakbola junior, mengalami banyak penolakan karena ukuran tubuhnya sebelum akhirnya ia berhasil menjadi sorotan sepakbola Eropa setelah penampilannya bersama Real Sociedad.
Di Marseille,, ketika Jerman tampil tanpa penyerang tengah yang mumpuni tidak mampu menciptakan beberapa peluang yang mereka dapatkan menjadi gol, Griezmann lagi-lagi menjadi pemecah kebuntuan Perancis untuk mengakhiri puncak kejayaan Jerman dengan rentetan penampilan buruk mereka.
Juara dunia dua tahun lalu, akibat satu kelemahan besarnya gagal menyamai rekor tim Jerman pada era 1972 dan 1974, tim Perancis era 1998 dan 2000, dan tim Spanyol pada tahun 2008, 2010, dan 2012.
Dengan tersingkirnya Spanyol, Italia yang minim kualitas, Belgia yang berhasil diatasi Marc Wilmots, dan Inggris yang tetap menjadi Inggris, hanya Perancis yang masih mungkin menghadang laju Jerman. Dan mereka benar-benar melakukannya, terima kasih untuk Griezmann.
Tidak akan ada gelar internasional ganda, tidak setelah dominasi Jerman dipatahkan oleh handballyang dilakukan Bastian Schweinsteiger di kotak terlarang menjelang turun minum dan Griezmann berhasil membuka kedudukan dari titik putih. Ini adalah momentpenting yang mengubah jalannya pertandingan secara keseluruhan.
Sebelum intervensi yang mendatangkan bencana oleh Schweinsteiger di penampilan ke 38nya pada turnamen besar, tidak ada pemain yang melebihi catatan penampilannya, Jerman harus menghadapi serangan cepat Perancis yang memegang kendali pertandingan dengan pola permainan khas: memainkan bola di lini tengah dan mendominasi ball possession, dengan Mesut Ozil yang berada pada penampilan yang mendekati level sempurna.
Ini adalah hasil pelatihan yang diterima pemain sejak usia sangat muda. Ozil yang melakoni penampilan ke 25nya di turnamen besar bersama Jerman sejak penampilan perdananya di Piala Dunia 2010, merupakan buah pertama hasil akademi sepakbola Jerman.
Tetapi dari seluruh playmakerbrilian muda dan ahli strategi yang cerdas, dalam tim ini, termasuk Ozil, Toni Kroos, dan Julian Draxler, Jerman sama sekali belum menghasilkan penyerang tengah kelas dunia. Ini adalah masalah yang sebelumnya marak dibicarakan, tetapi Griezmann yang berhasil menyarangkan enam gol selama turnamen, tiga gol di belakang rekor Michel Platini, yang dicatat pada 1984, adalah poin penting yang membuat segalanya berubah.
Loew yang belum mau mengakui keunggulan lawannya, bersikukuh bahwa faktor utama penyebab kegagalannya adalah absennya Mario Gomez, Sami Khedira, Mats hummels, ditambah lagi kehilangan Jerome Boateng pada awal paruh kedua karena cedera otot.
“Kami tim yang lebih baik dan kami menginvestasikan banyak hal,” katanya. “Kami memiliki kekuatan body languageyang baik, kami mampu berhadapan satu lawan satu dengan kami, kami bermain hingga ke depan. Tetapi sayang kami kemasukan gol, ini adalah nasib buruk, kebobolan dari tendangan penalti satu menit sebelum rehat. Di tahun 2010 atau 2012 ketika kami mengakui bahwa lawan lebih baik dari kami tetapi hari ini kami lebih baik dari Perancis… ada empat pemain kunci kami yang tidak dapat bermain hingga akhir.”
Ini bukan masalah sebanyak apa pemain yang absen, tetapi lebih masalah posisi. Jerman mengawali turnamen dengan Mario Gotze sebagai kesalahan sebelum akhirnya menyadari bahwa ia belum mumpuni untuk tugas tersebut. Kemudian Mario Gomez datang sebagai penyerang tengah dan walaupun ia mampu mencetak dua gol melawan Irlandia Utara di babak penyisihan grup dan Slovakia di babak 16 besar, tidak ada yang mengakui striker Besiktas ini sebagai penyerang kelas dunia.
Cedera membuatnya keluar dari turnamen dan Loew menunjuk Thomas Mueller untuk mengisi tempatnya. Ini adalah opsi terbaik yang dimilikinya, tetapi ini tidak berjjalan dengan baik. Mueller yang mencetak 10 gol di Piala Dunia 2014, masih memperpanjang puasa golnya di Euro kali ini. Ini adalah turnamen terburuk bagi penyerang Bayern Muenchen ini.
Setelah Griezmann mencetak gol keduanya, menunjukkan keganasan striker hebat ketika menyambar bola lepas di kotak penalti, “Saya hanya mengintai,” katanya. Jerman terus maju menyerang dan menciptakan peluang demi peluang tetapi tidak satupun yang membuahkan hasil. Joshua Kimmich merasa frustasi dengan ketidakberuntungannya ketika melihat tendangan melengkungnya membentur tiang gawang dan usaha lainnya melalui sundulan dimentahkan oleh Hugo Lloris, tetapi ketika kesempatan datang di kotak terlarang pemain belakang mereka mencoba peruntungannya, usaha Shkodran Mustafi masih terhalang tiang gawang dan sundulan Benedikt Howedes masih melebar.
Dimanakah Griezmannnya Jerman? Jawaban untuk pertanyaan singkat ini masih belum mampu dijawabnya. Dan akhirnya kesempatan Juara Dunia ini untuk berlaga di final melawan Portugal yang kemungkinan besar akan mereka menangi terpaksa harus kandas.
Jerman secara teknis sangat superior seperti yang diharapkan Loew. Mereka memainkan bola lebih baik dan menciptakan lebih banyak kesempatan. Tetapi mereka tidak memiliki Griezmann. “Perancis tidak memiliki kesempatan,” tegas Loew. Tetapi mereka memiliki pemain yang dapat menyingkirkan mereka. Jerman dengan segala kualitas yang mereka miliki, tidak dapat berbuat demikian.
Artikel Tag: Antoine Griezmann, Perancis, Semifinal Euro2016