Kanal

Berita Olimpiade 2016: Rusia Gagal Ajukan Banding

Penulis: Nur Afifah
21 Jul 2016, 20:27 WIB

Rusia dijatuhi larangan bertanding setelah adanya dugaan doping

Ligaolahraga – Berita Olimpiade 2016: Sebanyak 68 pelari dan atlet lapangan Rusia akan dilarang bertanding di Olimpiade Rio Agustus 2016 mendatang. Sanksi tersebut dijatuhkan oleh IAAF menyusul adanya kasus dugaan penggunaan doping yang secara sengaja disponsori oleh negara.

Sebuah pengadilan arbitrasi untuk olahraga yang berbasis di Swiss telah membenarkan larangan bertanding yang dijatuhkan oleh International Association of Athletics Federations (IAAF)atau Asosiasi Internasional untuk Federasi Atlet atas dugaan penggunaan doping masa dan yang disponsori dan dilindungi negara yang dilakukan berkali-kali.

Dengan putusan ini berarti seluruh tim Olimpiade Rusia dilarang mengikuti pertandingan, yang mungkin menghancurkan kebanggaan negara atas atlet internasionalnya yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Federasi Atletik Rusia mengatakan telah melakukan segala upaya agar timnya dapat berlaga di olimpiade dan juru bicara Kremlin tengah mempertimbangkan untuk menyelenggarakan pertemuan dengan Presiden Putin dan seluruh atlet Rusia.

Menteri olahraga Rusia, Vitaly Mutko, mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan langkah apa yang akan diambil untuk menyikapi keputusan ini.

Juara lompat galah nasional Yelena Isinbayeva mengatakan keputusan ini sebagai sebuah ‘pemakaman atletik’.

Pelari dan atlet lapangan Rusia dilarang bertanding di kompetisi internasional pada November lalu setelah komisi independen yang dibentuk oleh World Anti-Doping Agency (WADA)atau Agensi Anti-Doping Dunia menemukan adanya penyebaran luas doping yang disponsori negara.

Larangan ini dijatuhkan oleh IAAF yang mengonfirmasinya kembali pada bulan lalu, menyarankan bahwa masih ada masalah doping yang perlu dipertimbangkan di Rusia.

Terkait pemberitaan tentang upaya banding Rusia telah ditolak, Presiden IAAF Sebastian Coe mengungkapkan bahwa ia berterima kasih bahwa aturan dan kekuatan mereka untuk menegakkan peraturan dan kitab undang-undang anti-doping mereka telah didukung banyak pihak.

Artikel Tag: IAAF, WADA, Rusia, Yelena Isinbayeva, Olimpiade 2016

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru