Berita MotoGP: Mamola Menilai Persahabatan antara Rossi dan Vinales Tidak akan Berlangsung Lama
Ligaolahraga - Mantan pembalap MotoGP, Randy Mamola menilai persahabatan antara Valentino Rossi dan Maverick Vinales tidak akan akan berlangsung lama. Selain itu, Mamola juga yakin bahwa Rossi dan Vinales memang telah berkonspirasi.
Mantan pembalap MotoGP, Randy Mamola menilai persahabatan antara Valentino Rossi dan Maverick Vinales tidak akan berlangsung lama.
Rossi dan Vinales yang bakal bertandem di Yamaha musim depan itu kini selalu terlihat akrab.
Mamola sendiri menganggap Rossi dan Vinales memang berkonspirasi di grand prix Italia tempo hari dan menurutnya hal itu bukan yang pertama kali terjadi karena keduanya juga berkonspirasi di grand prix di Argentina dan juga di Le Mans.
Menurut Mamola, karena Rossi berhasil meraih pole position di Mugello di depan para pendukungnya sendiri membuat strategi Rossi dan Vinales menjadi kian jelas.
Namun menurut Mamola pula, ‘konspirasi’ itu perlu dilihat dari sudut lainnya yakni apakah hal itu masuk akal melihat dua pembalap dari tim dan negara yang berbeda saling membantu?
Mamola selanjutnya beranggapan adanya ‘teori konspirasi’ diantara keduanya wajar bila menimbang dalam enam bulan ke depan keduanya akan menjadi rekan satu tim di Yamaha.
Mamola kemudian menambahkan bahwa Rossi yang kini sudah berusia 37 tahun itu sebenarnya sudah tidak perlu lagi untuk membuktikan apapun, menggunakan strategi konspirasi untuk menunjukkan ambisi dan dahaganya.
Selain itu menurut Mamola Rossi telah meraih semuanya yang menjadi fakta yang tak terbantahkan kenapa Rossi adalah pembalap yang hebat dan unik.
Jadi dalam pandangan Mamola, Rossi tetaplah pembalap hebat meskipun Casey Stoner, Jorge Lorenzo hingga Marc Marquez menjadi rival-rival terberat dalam karir balapnya.
Mencermati penampilan Rossi di tahun ini, Mamola menilai Rossi terlihat memiliki tekad yang kuat untuk meningkatkan penampilannya di kualifikasi seperti yang ditunjukkannya di Le Mans, dimana Rossi harus memulai perlombaan dari posisi ketujuh dan harus menempuh banyak resiko agar ia bisa melaju ke posisi depan.
Mamola selanjutnya menilai penampilan Rossi di Mugello telah menunjukkan tekadnya itu. Rossi melihat betapa pentingnya ia meraih posisi start untuk memastikan keberhasilannya atau setidaknya segala sesuatunya berada dalam kendalinya.
Sementara Mamola juga memiliki pandangannya sendiri soal Vinales dimana ia tidak menyukai sikap yang telah ditunjukkan pembalap Spanyol itu yang mengatakan bahwa ia akan mudah untuk beradaptasi di Yamaha. Sebaliknya menurut Mamola, Vinales justru akan kesulitan untuk beradaptasi di Yamaha.
Selain itu, Mamola juga menyayangkan sikap Vinales yang meninggalkan Suzuki yang telah berupaya meningkatkan performa GSX-RR yang dikendarai Vinales menjadi sedemikian kompetitif sehingga Mamola menganggap Vinales sudah melakukan suatu kesalahan.
Mamola berpendapat bahwa GSX-RR selama beberapa tahun terakhir semakin memperlihatkan kemajuan besar, dan tim Davide Brivio akan bisa mencari seorang pembalap yang berkomitmen dengan proyek yang telah dikembangkannya hingga akhir, yaitu seseorang yang bakal menjadi seperti pembalap Kevin Schwantz di masa lalu.
Mamola juga berpendapat bahwa kini terdapat dua hal yang perlu diingat yaitu apakah pada grand prix di Barcelona nanti Rossi dan Vinales juga akan mengulang strategi kerjasamanya dan mematahkan semua yang berpendapat bahwa apa yang terjadi pada keduanya hanyalah suatu kebetulan.
Selain itu, merupakan hal yang menarik juga seperti apa hubungan persahabatan diantara kedua pembalap hingga November nanti, saat mereka berada di garasi yang sama.
Menurut hemat Mamola, jika memang Vinales seorang pembalap yang bagus, maka persahabatan diantara Rossi dan Vinales tidak akan berlangsung lama.
Artikel Tag: motogp, Valentino Rossi, Movistar Yamaha, Maverick Vinales, Randy Mamola