Berita F1: Tangis Sang Ayah Untuk Almarhum Jules Bianchi
Ligaolahraga – Berita F1: Ayah Jules Bianchi, Philippe Bianchi, mengatakan bahwa setiap hari ia menangis untuk anaknya yang telah tiada saat ia tengah memperjuangkan hukum melawan Formula 1 setahun setelah kematian pebalap asal Perancis ini.
Philippe Bianchi, yang pada bulan Mei lalu mengumumkan bahwa pihak keluarga tengah menggugat bekas tim anaknya, Marussia. Bernie Ecclestone dari pihak manajemen Formula 1 mengatakan bahwa ia tidak bisa menerima pebalap 25 tahun ini disalahkan atas insiden yang merenggut nyawanya.
Bianchi menabrak traktor di tengah hujan lebat saat GP seri Jepang pada Oktober 2014 silam, dan kehilangan nyawanya saat berjuang untuk sembuh pada hari Minggu tepat setahun yang lalu. Laporan 396 halaman menjelaskan bahwa pebalap Marussia ini meninggal akibat gagal memperlambat laju kendaraan di bawah rambu bendera kuning ganda.
Tetapi ayah sang pebalap, Philippe, menceritakan kepada sebuah media: “Kecelakaan Jules bukan kecelakaan Formula 1. Itu adalah kecelakaan yang bisa Anda alami di jalan raya tetapi bukan di balapan Formula 1. Ketika beberapa orang mengatakan bahwa itu salahnya, hal itu tidak mungkin.
“Saya ingin meluruskan kenangan tentang Jules. Tidak mungkin bagi saya dan ibunya untuk melihat orang-orang yang mengatakan hal itu adalah kesalahan Jules. Motivasi saya hanya untuk memperoleh keadilan bagi Jules. Saya tahu bahwa Jules ada di sini dan ketika ia mendengarkannya saat beberapa orang mengatakan bahwa itu kesalahannya, itu tidak mungkin.”
Bianchi juga mengatakan para pebalap takut untuk berbicara tentang kecelakaan yang menimpa Bianchi. Tetapi Sir Jackie Stewart, juara tiga kali dan salah satu duta besar untuk keselamatan dalam Formula 1, mengatakan bahwa pihak keluarga harus move on.
“Akan sangat sulit menuntut keadilan penuh melawan olahraga atau pemilik lintasan balap, atau F1 karena ia harus lebih bersabar,” kata Stewart.
Kematian tragis pebalap muda Ferrari, kasus pertama yang terjadi di sebuah balapan akhir pekan sejak Ayrto Senna pada 1994, meninggalkan tim Italia tanpa adanya pengganti untuk Kimi Raikkonen, memaksa tim untuk mempertahankan Finn.
Tetapi Ferrari memiliki masalah yang lebih besar daripada pebalap-pebalapnya saat itu. Tim ini belum pernah memenangkan balapan sepanjang tahun 2016 dan mereka mulai terselip oleh Red Bull di kategori konstruktor.
Maurizio Arrivabene, pimpinan tim nereka, mengatakan bahwa tim tak boleh gagal di balapan selanjutnya di Hungaria, pada seri ke 11 musim ini.
“Setelah Hungaria kami tidak boleh melakukan hal-hal bodoh lagi,” kata Arrivabene. “Setelah (balapan) itu, kami akan memahami kesempatan apa yang ada di sana dan dimana kami berada, dan saya yakin kami tidak akan gagal.
“Pada tahap ini jika kami mengatakan kalau kami menyerah, itu salah. Kami harus fokus menyelesaikan masalah, dan melakukannya di saat-saat sulit.”
Artikel Tag: Jules Bianchi, GP Jepang, Formula 1 2014