Berita Basket: Inilah Alasan Dwayne Wade Hengkang dari Miami Heat
Ligaolahraga – Berita Basket: Kepindahan Kevin Durant dari Oklahoma City Thunders ke Golden State Warriors memang cukup menggegerkan NBA saat musim panas lalu. Tapi keputusan Dwayne Wade pindah dari Miami Heat ke Chicago Bulls bisa jadi yang paling mengejutkan.
Mengabdi selama 13 musim dan memberikan tiga gelar juara, Wade bisa dikatakan sebagai atlet paling hebat dalam sejarah olahraga Miami. Tapi Kamis (10/11) malam, Wade justru akan kembali ke Miami sebagai lawan ketika Bulls bertandang ke AmericanAirlines Arena.
Setelah menggilas Orlando Magic pada Senin (7/11), Wade mengatakan lebih ingin fokus pada apa yang telah dia berikan sebagai pemain Miami ketimbang coba membuat fans Heat memahami alasannya hengkang dari klub di Florida Selatan itu.
“Memang sulit untuk memahami bila Anda tidak berada di dalam bisnis ini,” kata Wade. “Tapi saya bahkan tidak ingin mereka mengerti – Saya ingin mereka menghargai apa yang sama-sama kita peroleh. Bersyukur bahwa kita semua bisa sama-sama menikmati perjalanan yang amat luar biasa.”
Namun, mau tidaknya Wade dimengerti oleh fans, sepertinya jelas-jelas dia ingin dipahami. Itulah sebabnya dia bersedia diwawancara secara eksklusif oleh reporter CSN Chicago dan mengutarakan alasannya hijrah dari Miami ke Chicago, kota kampung halamannya.
“Saya mengira saya akan berada di sana (Miami) selamanya, namun hal buruk terjadi,” kata Wade. “Dan ketika hal buruk terjadi, Anda harus siap untuk melupakannya. Saya tahu dengan sangat cepat bahwa ini semata-mata bisnis.”
Guna mendatangkan LeBron James dan Chris Bosh, Dwayne Wade mengorbankan fisik dan finansialnya.
Faktor “bisnis” menjadi sesuatu yang sangat familiar dalam karier Wade di Miami. Pertama, dia harus mengorbankan “fisik”-nya. Selama dua musim di puncak kebugaran fisiknya, dia memimpin skuad Heat yang tampil dengan kekuatan seadanya. Presiden Heat Pat Riley memilih berhemat sebagai persiapan untuk pasar pemain free agent pada 2010.
Begitu musim panas perekrutan besar-besaran telah tiba, Wade harus mengorbankan “finansial”-nya. Demi kesuksesan tim, Wade bersedia menerima gaji lebih kecil daripada yang seharusnya dia terima sebagai pemain kaliber All-Star.
Pertama, menciptakan ruang salary cap yang cukup untuk mendatangkan LeBron James dan Chris Bosh. Kedua, guna menjaga Heat tetap kompetitif pasca hengkangnya James, Riley memberikan kontrak lima tahun dengan nilai maksimal kepada Bosh.
Musim panas ini Riley dan Heat menyatakan dengan jelas bahwa prioritas tim berada di atas segalanya. Tak peduli Wade tampil sempurna di musim 2015-16. Pertama kalinya dalam lima tahun, dia tampil lebih dari 70 partai. Juga memimpin Miami dalam hal skor dan assist di babak playoff.
Riley dan Heat memprioritaskan untuk mendapatkan Hassan Whiteside –yang berhasil direkrut – dan Kevin Durant – yang gagal mereka dapat. Ini membuat Wade menjadi prioritas kesekian bagi Heat. Bagi guard yang 12 kali terpilih masuk All-Star tersebut, fakta itu sangat tidak mengenakkan.
Bisa jadi ini memang rencana Riley sejak semula. Dengan melepas Wade, klubnya terlepas dari kewajiban membayar salary cap premium baru yang didasarkan pada penampilan terakhir Wade. Sekaligus menghindarkan diri dari kesepakatan yang dapat menelan ruang salary cap mereka. Padahal itu disiapkan untuk perekrutan free agent di musim panas 2017 atau 2018.
Demi kebahagiaan dirinya, Wade memutuskan bergabung dengan Bulls
Bila Miami Heat sudah “move on”, begitu pula Wade. Setelah melesakkan tembakan kemenangan Bulls di partai perdana, dia mengatakan bahwa “di sinilah saya menutup bab karier saya di Miami.”
Yang jelas, Wade selalu melakukan apa yang dirinya inginkan.Tapi kali ini dia mendahulukan kepentingan dirinya. “Saya bisa saja kembali ke Miami dan menghasilkan banyak uang,” kata pemain 34 tahun itu. “Kontrak yang mereka tawarkan memang bagus. Tapi begitu sampai ke tangan saya, hati saya sudah berlabuh ke tempat lain.”
Kepada fans Heat, Wade menegaskan dirinya sudah melakukan segala cara untuk tetap tinggal di Miami. Tapi pada akhirnya dia memang harus pergi. “Saya harus melakukan apa yang terbaik bagi saya, keluarga dan masa depan saya demi kebahagiaan saya. Saya ingin merasa diinginkan. Siapa yang tak mau merasa dihargai?” katanya.
Artikel Tag: Dwayne Wade, Pat Riley, Miami Heat, Chiacgo Bulls, LeBron james, Chris Bosh, Hassan Whiteside, kevin durant, NBA, basket