Berita Basket: Hakim Kasus Pemerkosaan Pemain New York Knicks, Derrick Rose Tolak Nyatakan Sidang Cacat
Ligaolahraga – Berita Basket: Pengacara wanita yang mengajukan tuntutan hukum terhadap bintang NBA Derrick Rose dan dua temannya atas dugaan pemerkosaan, gagal mengungkapkan tiga SMS di depan pengacara Rose. Namun hakim berkata pada Rabu (12/10), kesalahan itu tak cukup baginya untuk memenuhi permintaan “mistrial” (sidang cacat demi hukum).
Pengacara Rose menyatakan pengacara penggugat secara sengaja menahan tiga SMS sampai kliennya selesai bersaksi. Imbasnya pengacara tergugat tidak dapat menanyakan SMS-SMS yang menunjukkan si wanita berencana berhubungan seks pada malam dan keesokannya, meminta ganti uang taksi dan tidak menuduh siapa pun melakukan pemerkosaan.
Pengacara si wanita berkata SMS-SMS tersebut tidak memberikan informasi tambahan. Mereka mengklaim telah membagikan isi SMS-SMS itu dengan pihak pengacara tergugat, meskipun mereka tidak bisa membuktikan.
Hakim Pengadilan Distrik AS Michael W. Fitzgerald menyatakan tim hukum penggugat gagal melaksanakan kewajiban hukum mereka untuk membagikan SMS-SMS tersebut. Sang hakim akan mengizinkan pengacara tergugat untuk menanyakan si penggugat terkait SMS-SMS itu. “Saya tak akan menyatakan ‘mistrial’ ketika kita memiliki juri,” ujar Fitzgerald.
Si wanita menuntut ganti rugi kepada Rose dan dua temannya sebesar 21,5 juta dolar AS (sekitar Rp 278 miliar). Dia mengaku diperkosa selagi tidak sadarkan diri dalam kejadian yang berlangsung tiga tahun lalu itu.
SMS-SMS memainkan peran kunci dalam kasus ini, karena memberikan kronologi kasar seputar kejadian itu. Juga membantu menjelaskan apa yang terjadi saat si wanita mengaku tak sadarkan diri akibat minuman keras dan mungkin narkoba.
Selama rentang waktu itu, si wanita terus mengirimkan SMS-SMS koheren kepada Rose. Dr. Ernest Lykissa, toksikologi (ahli racun) yang disewa pengacara oleh Rose, bersaksi bahwa si wanita tak mungkin mabuk sebagaimana klaimnya dan mampu membuat SMS yang begitu jelas.
Kata pengacara Rose, Mark Baute, SMS-SMS yang baru diungkap itu merupakan bukti terbaik yang mereka miliki bahwa si wanita mengajukan klaim pemerkosaan yang salah setelah “diputus lewat SMS” oleh Rose.
Kemudian Baute menyampaikan kabar mengejutkan. Dia mengumumkan detektif polisi Los Angeles yang menyelidiki kasus ini, Nadine Hernandez, meninggal dunia sehari sebelumnya. Polisi wanita veteran selama 19 tahun itu diduga bunuh diri dengan menembak dadanya pada Selasa (11/10).
Baute mengatakan Hernandez pernah berkata, “Tidak ada kasus pemerkosaan di sini.” Tapi menurut pengacara si wanita, Brandon Anand, si detektif “menyatakan dengan jelas bahwa ada tindakan kriminal yang terjadi.”
Artikel Tag: Derrick Rose, pemerkosaan, New York Knicks, NBA