Kanal

Berita Badminton: Evaluasi Richard Mainaky Atas Penampilan Ganda Campuran Indonesia

Penulis: Yusuf Efendi
15 Apr 2017, 15:30 WIB

Richard Mainaky/[Foto:PBSI]

LigaOlahraga - Berita Badminton: Skuad ganda campuran Indonesia tak bisa berbuat banyak di Singapura Open Super Series 2017 kali ini, bahkan para pasangan andalan yang diharapkan dapat meraih gelar, justru harus tersingkir di babak awal.

Pasangan unggulan ketujuh yang masih tersisa di perempatfinal, Praveen Jordan/Debby Susanto harus angkat koper di turnamen berhadiah total USD 350.000 atau berkisar 4,5 Miliar Rupiah itu, setelah dikandaskan oleh pasangan non unggulan asal Thailand, Dechapol Puavaranukron/Sapsiree Taerattanachai dengan dua game langsung 17-21 dan 13-21.

"Kami sudah persiapkan strateginya. Setengah jam pertama, mereka main sudah unggul. Namun, khususnya Jordan, masih kurang konsisten di lapangan, dia kurang sabar jadi suka membuat kesalahan. Akhirnya malah suka bingung, karena faktor errornya terlalu banyak," kata Richard.

"Saya rasa kendalanya bukan masalah teknis. Tapi karena persiapan saat latihannya yang kurang konsisten. Ini yang menjadi PR buat saya untuk memberikan program yang pas buat Jordan/Debby. Saya rasa sudah saatnya mereka bisa benar-benar menggantikan Tontowi/Liliyana,” ujar Richard.

Jika pasangan Praven/Jordan bisa melaju hingga babak perempatfinal, nasib berbeda harus dialami tiga pasangan lainnya termasuk juara Olimpiade Rio 2016 lalu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sudah rontok di babak pertama. Para pasangan muda seperti Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika dan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti pun belum menunjukan progres yang memuaskan.

"Ini merupakan resiko buat saya. Karena kemarin satu tahun setengah saya benar-benar konsentrasi buat persiapan Olimpiade. Sehingga untuk pemain muda hanya menjalankan program rutin. Bisa dibilang mereka dinomorduakan sementara. Dampaknya harus saya terima dan kedepannya harus bekerja keras lagi,” jelas Richard mengenai penampilan Alfian/Annisa dan Ronald/Melati.

“Untuk Tontowi/Liliyana mereka butuh recovery yang cukup lama setelah Olimpiade. Agar kesegarannya bisa kembali di lapangan. Itu sebabnya saya merasa sudah saatnya Jordan/Debby untuk mengambil tongkat estafet dari Tontowi/Liliyana,” lanjut Richard.

Setelah turnamen Singapura Open Super Series 2017 selesai, para skuad Indonesia akan berlaga kembali di turnamen prestisius di kandang sendiri, di Indonesia Open Super Series Premier 2017 pada Juni 2017 mendatang.

Artikel Tag: richard mainaky, Praveen Jordan, Debby Susanto, Singapura Open Super Series 2017

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru