Belum Ada Keputusan Terkait Kasus Doping Jannik Sinner Sebelum Tahun Baru
Berita Tenis: Kasus doping Jannik Sinner tidak akan diputuskan oleh Court of Arbitration for Sport (CAS) sebelum akhir tahun, demikian yang disampaikan WADA kepada media.
Dalam wawancara dengan AFP, direktur WADA, Olivier Niggli mengungkapkan, “Tidak akan ada keputusan sampai akhir tahun.”
Sebuah pengadilan independen pada akhir bulan Agustus yang dimita oleh ITIA memutuskan bahwa juara Australian Open musim 2024 “tidak bersalah atau lalai”.
ITIA menerima penjelasan petenis berkebangsaan Italia bahwa substansi terlarang masuk ke dalam tubuh sang petenis saat fisioterpaisnya menggunakan semprotan yang mengandung substansi tersebut untuk mengobati luka, lalu memberikan pijatan dan terapi olahraga kepada sang petenis.
WADA telah mengajukan banding atas keputusan yang membebaskan petenis berusia 23 tahun, Sinner dan meminta hukumgan larangan bertanding selama satu sampai dua musim.
“Dalam keputusan tersebut, dipertimbangkan tidak ada kesalahan di pihak Sinner. Posisi kami adalah bahwa atlet tersebut masih memiliki tanggung jawab terkait rombongannya,” tutur Niggli.
“Jadi, poin hukuman itulah yang akan diberdebatkan di hadapan CAS.”
“Kami tidak membantah fakta bahwa itu bisa saja merupakan kontaminasi. Tetapi kami yakin bahwa penerapan aturan tidak sesuai dengan hukum kasus..”
Sementara ITIA dikritik karena terambat mengungkapkan hasil tes positif petenis peringkat 1 dunia, Sinner dan petenis peringkat 2 dunia, Iga Swiatek, Niggli percaya bahwa “atlet harus dilindungi”.
Petenis berkebangsaan Polandia, Swiatek menerima larangan bertanding selama satu bulan setelah hasil tes dopingnya positif untuk substansi terlarang, trimetazidine dalam sampel di luar kompetisi pada bulan Agustus musim ini.
“Secara pribadi, saya pikir melindungi reputasi atlet harus menjadi perhatian utama kami,” tambah Niggli. “Kita hidup di dunia, di mana media sosial adalah apa adanya dan berarti reputasi dapat lenyap dalam waktu yang sangat, sangat singkat.”
Kasus doping di dunia tenis telah menjadi isu panas di sepanjang musim 2024. Musim ini dimulai dengan pengurangan hukuman larangan bertanding selama empat musim terhadap petenis berkebangsaan Rumania, Simona Halep secara mengejutkan menjadi sembilan bulan, kemudian kasus petenis berkebangsaan Italia yang diikuti oleh berita tentang Swiatek.
Seperti halnya Sinner, Swiatek, yang juga berargumen tentang kontaminasi setelah hasil tesnya positif mengandung trimetazidine, mampu memperjuangkan kasusnya di ITIA secara tertutup sebelum keputusan diumumkan ke publik.
Artikel Tag: Tenis, Jannik Sinner, Iga Swiatek