Bek Asing PSIS Semarang Ternyata Sudah Kantongi Lisensi Kepelatihan UEFA A

Berita Liga 1 Indonesia: Pemain bertahan PSIS Semarang di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025, Roger Bonet atau Ruxi sadar betul karir sepak bola tidak panjang. Usai 35 tahun sudah cukup panjang untuk karir pesepak bola, waktunya bisa lebih pendek apabila dalam perjalanan diterpa cedera yang membuat pemain harus gantung sepatu lebih cepat.

Sebaga pemain yang pernah mengalami cedera yang cukup parah di usia muda, Ruxi sadar betul bahwa karirnya sebagai pemain sepak bola profesional dapat berakhir lebih cepat dari rencana awal.

Hal itu juga yang jadi alasannya memulai kursus kepelatihan di usia cukup muda. Meski baru 29 tahun, dia sudah mengantongi lisensi Kepelatihan UEFA A.

"saya pernah cedera ACL ketika umur 20 dan 23. Jadi saya tahu, karier ini akan berakhir jadi ini semua persiapannya," katanya seperti dikutip dari laman resmi Liga Indonesia.

Lisensi UEFA A sudah cukup tinggi untuk pemain yang masih aktif. Dia hanya butuh naik satu level lagi untuk dapat meraih lisensi kepelatihan Pro UEFA yang jadi standar pelatih untuk dapat menukangi klub Liga 1 Indonesia.

"Saya suka melatih dan akan menjadi pelatih di masa depan nanti," akunya.

Ruxi menjelaskan proses untuk mendapatkan lisensi kepelatihan sudah dilakukan sejak umur 18 tahun.

"Saya mendapatkannya di Spanyol. Enam bulan untuk UEFA B, dan 6 bulan UEFA A," lanjutnya.

Tidak berhenti punya lisensi kepelatihan saja, pemain berusia 29 tahun itu saat ini juga sedang menempuh ilmu psikologi. Tepatnya di University of Catalonia.

"Saya sekarang kuliah secara online," ujar anak dari mantan pelatih kiper Gimnàstic Tarragona Jaume Bonet.

Meski sudah memiliki sejumlah persiapan ketika nanti memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola, fokus Ruxi saat ini membantu PSIS Semarang meraih prestasi terbaik. Dalam tiga pertandingan musim ini, dia selalu dipercaya tampil penuh untuk membantu timnya meraih dua kemenangan dan satu kalah.

Artikel Tag: PSIS Semarang, Liga 1, Ruxi