Begini Evaluasi Tim Asia Junior Championship 2016 Yang Berlaga Di Thailand
LigaOlahraga - Berita Badminton: Tim Junior Indonesia yang mengikuti turnamen Asia Junior Championship 2016 yang berlangsung di Thailand mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, karena hanya sampai babak perempat final setelah sebelumnya ditargetkan bisa tembus hingga babak final di turnamen tersebut.
Namun hal ini bisa menjadikan evaluasi kedepan jelang turnamen perorangan yang akan berlangsung pada 13-17 juli 2016, yang mana pada tahun 2015 lalu Indonesia berhasil membawa pulang medali perunggu pada nomor perorangan atas nama pasangan ganda campuran Fahcriza Abimanyu/Apriani Rahayu.
“Dilihat dari target memang kita tidak bisa mencapai hal itu. Saya akui sebagai tanggung jawab saya. Tapi saya lihat para atlet juga sudah berusaha semaksimal mungkin. Dari susunan tim pun, ini sudah merupakan komposisi terbaik yang bisa diturunkan.” Demikian pernyataan Fung Permadi, manajer tim Indonesia di kejuaraan Asia Junior Champoionship 2016. Seperti dikutip oleh situs resmi PBSI badmintonindonesia.org.
“Kita sebenarnya mengharapkan poin pertama di ganda campuran. Tapi penampilan ganda campuran tidak seperti yang diharapkan. Dari pembukaan kita kalah dari sisi, bagaimana seorang atlet bisa mengeluarkan penampilannya mendekati waktu latihan. Pemain-pemain Korea lebih bisa mengeluarkan hal tersebut, dibanding kita. Karena seperti yang kita tahu standar latihan dan pertandingan pasti berbeda. Saat pertandingan beregu pasti ada tekanan harus menang, tekanan bahwa ini pertandingan beregu, bahwa kekalahan bisa mempengaruhi kondisi tim. Itu menjadi tekanan sendiri. Di sinilah mental para atlet diuji.” pungkas Fung Permadi.
Senada dengan Fung, Chef de Mission tim Indonesia, Achmad Budiharto pun mengevaluasi beberapa poin dari penampilan garuda muda. Budiharto mengatakan pemain Indonesia harus banyak belajar lagi untuk tampil lebih percaya diri dan gigih dalam bertanding.
“Di awal sebetulnya tim kita agak menjanjikan. Namun dalam perjalanannya dikatakan agak kurang beruntung. Sebenarnya peluang menang melawan Korea itu terbuka. Namun menurut kacamata saya, kegigihan anak-anak kurang ditunjukkan. Terlalu gampang kehilangan poin. Itu yang harus banyak dipelajari pemain-pemain muda. Yang kedua, bahasa tubuh mereka itu belum bisa menunjukkan kalau mereka itu percaya diri, ini yang harus dibenahi juga. Tapi inilah pertandingan, ada yang kalah dan ada yang menang. Yang penting setelah ini mereka harus menyiapkan diri di nomor perorangan.” pernyataan Achmad Budiharto, Chef de Mission tim Indonesia.
Artikel Tag: gregoria mariska, PBSI, asia junior championship 2016, badminton 2017