Bagi Cori Gauff, Kedewasaan Jadi Kunci Kesuksesan Usai Kampiun Di Beijing
Berita Tenis: Cori Gauff menghubungkan pengalaman sebelumnya dengan kesuksesan di lapangan setelah memenangkan gelar teranyar di China Open, Beijing musim 2024.
Petenis peringkat 5 dunia mengalahkan Karolina Muchova dengan 6-1, 6-3 di final China Open. Ia juga mematahkan petenis berkebangsaan Ceko sebanyak lima kali dan memenangkan 85 persen poin dari servis keduanya demi menjadi petenis putra AS kedua yang memenangkan gelar di Beijing setelah Serena Williams.
Juara US Open musim 2023 juga menjadi petenis putri termuda kedua yang memenangkan dua turnamen WTA level 1000 pertama dalam kariernya sejak turnamen level tersebut dikenalkan pada musim 2009. Petenis pertama yang menorehkan pencapaian tersebut adalah Bianca Andreescu.
“Itu turnamen yang menantang,” ungkap Gauff. “Saya pikir pertandingan kali ini pastinya pertandingan terbaik saya setelah sekian lama. Saya merasa benar-benar gembira dengan bagaimana saya bisa bermain.”
Gelar di Beijing menjadi gelar pertama petenis berusia 20 tahun sejak ia memenangkan gelar di Auckland awal musim ini. Kini, ia telah memenangkan ketujuh final pertama yang ia lakoni di turnamen hard-court, tonggak bersejarah yang belum dicapai petenis lain sejauh ini di Open Era. Total, ia mencatatkan 8-1 di final turnamen WTA.
“Saya pikir hanya tetap rileks,” jawab Gauff ketika ditanya tentang kunci kesuksesannya di final. “Final pertama saya, ketika saya masih berusia 15 tahun, tampak seperti yang terburuk, karena anda merasa, saya tidak akan pernah mendapatkan peluang ini lagi, yang sama sekali tidak benar. Begitulah perasaan saya di final Grand Slam pertama saya.”
“Saya pikir pengalaman menang di waktu-waktu sebelumnya, saya menyadari bahwa, ya, menang adalah hal yang luar biasa. Hal itu terasa luar biasa saat ini. Tetapi esok harinya, saya akan bangun dan itu akan menjadi hari yang berbeda. 70 persen dari dunia tidak tahu apa-apa tentang apakah saya menang atau kalah. Bahkan mungkin lebih.”
“Sejujurnya, begitulah cara saya memperlakukan pola pikir dengan jujur. Tetapi rasanya luar biasa. Itu adalah pencapaian pribadi.”
“Saya semakin menyadari lebih dan lebih pada setiap harinya bahwa tenis tidak diukur dengan nilai saya sebagai individu. Saya pikir semakin anda menyadari hal itu, semakin rileks diri anda di turnamen seperti itu.”
“Saya masih akan menerima tekanan. Hal itu lebih mudah untuk dilakukan daripada dikerjakan. Saya yakin di turnamen lain saya akan merasa seperti, saya merasakan begiitu banyak tekanan kali ini. Tetapi itu naik turun.”
Tidak mendapatkan banyak waktu untuk beristirahat, Gauff dijadwalka akan berkompetisi di Wuhan pekan ini dengan menjadi petenis unggulan keempat. Mendapatkan bye di babak pertama, ia akan melawan Ashlyn Krueger atau Viktoriya Tomova.
Artikel Tag: Tenis, China Open, Cori Gauff