Andrea Iannone Menyadari Sulit Taklukkan Motor MotoGP
Berita MotoGP: Grand Prix pertama Andrea Iannone sejak 2019 berakhir di posisi ke-17, tertinggal 47 detik dari sang pemenang.
Kondisi fisik pebalap asal Italia itu yang menurun di Malaysia, karena dia kembali ke motor Grand Prix yang lebih menuntut fisik daripada yang dikendarainya pada 2019.
"Saya kehilangan lebih dari sekadar ban," aku Iannone setelah balapan di Sepang. "Jadi, saya sudah selesai. Saya sudah selesai, jadi ini sulit — lengan saya, bahu saya, semuanya, tubuh bagian atas. Selesai."
Pebalap Italia itu, yang memenangkan balapan WorldSBK pertamanya awal tahun ini di Aragon, mengatakan bahwa kekuatan lengan saat mengerem adalah keterbatasan terbesarnya. "Perasaan saya baik-baik saja, saya baik-baik saja. Masalahnya adalah lengan di titik pengereman. Saya tidak punya kekuatan untuk tetap [tegak]" katanya
"Tidak mungkin mengerem dengan intensitas yang baik, dengan 100 persen kekuatan saya dan saya kehilangan banyak — semuanya di titik pengereman."
Iannone mengatakan saat kondisi fisiknya bagus, ia mampu merasakan batas motornya, namun saat ia lelah tubuhnya menjadi faktor pembatas performanya. “Batasannya adalah Andrea, bukan motornya,” katanya.
“Saat saya masih segar, saya merasakan batasannya, saat saya tidak segar, sulit untuk mencapai batasannya. Seperti, hari ini, saat balapan, saya tidak menyentuh batasannya.” Iannone setidaknya mengatakan bahwa ia belajar sesuatu, meskipun itu bukan tujuannya. “Saya belajar bahwa saya lebih cepat dari [Alvaro] Bautista tahun lalu. Saya belajar ini," tambahnya.
Artikel Tag: Andrea Iannone, motogp malaysia, VR46 Ducati