Kanal

Alycia Parks Berusaha Ubah Hal Yang Bantu Dirinya Untuk Menang

Penulis: Dian Megane
11 Des 2024, 09:15 WIB

Alycia Parks di Angers musim 2024 [image: getty images]

Berita Tenis: Dari buruk menjadi lebih baik, begitulah musim 2024 Alycia Parks berlangsung, usai ia bahkan kalah di 12 pertandingan secara beruntun.

Kali ini, para penggemar mengetahui alasan perubahan tersebut.

Ketika petenis AS memyelesaikan musim 2022 dengan berada di peringkat 75 besar, mustahil untuk tidak merasa bersemangat untuk hal yang akan datang. Ia karismatik, kuat untuk memimpin, dan baru menginjak usia 21 tahun.

Meskipun membutuhkan sedikit keterampilan dan pengalaman di tingkat yang lebih elit, ia pastinya memiliki semua hal yang ia butuhkan. Tetapi pada musim 2023, ia mengakhiri musim dengan menghuni posisi sepuluh peringkat lebih rendah dan orang-orang mengernyitkan dahi. Hal tersebut hampir terulang kembali pada musim 2024, di mana sebuah gelar beberapa waktu lalu mencegahnya terlempar dari peringkat 100 besar.

Gelar tersebut ia menangkan di turnamen WTA level 125 yang digelar di Angers, Perancis, teritori yang ia taklukkan beberapa musim lalu, menegaskan kembali seberapa baik ia berkompetisi di turnamen dalam ruangan. Gelar di Angers merupakan gelar ketiga sang petenis pada musim ini setelah memenangkan gelar di Gaiba dan Warsawa. Ketiga turnamen merupakan turnamen dengan kategori yang sama tetapi semuanya digelar di permukaan lapangan yang berbeda.

Jadi, mengapa kritikan tetap ditujukan untuknya pada musim ini? Kritikan tersebut dilontarkan setelah apa yang terjadi di antara kekalahan babak ketiga Australian Open musim 2024 sampai empat bukan setelah itu. Selama periode tersebut, ia mengalami 12 kekalahan secara beruntun yang membuat dirinya kehilangan arah. Tetapi, apa yang sebenarnya terjadi?

“Itu fase yang sedikit cukup berat. Saya berusaha mengubah hal yang bisa membantu saya menang, yang pastinya menuju arah yang salah,” aku Parks.

“Saya menemukan jawaban yang salah, jadi, saya harus kembali ke hal dasar dan berusaha membangun kembali kemenangan beruntun saya,” tambah petenis AS, menyadari kesalahannya mengubah gaya permainan yang telah ia terapkan sejak ia masih anak-anak.

“Saya pikir saya bermain dengan baik di Australian Open. Saya kalah di babak ketiga dari Cori Gauff, tetapi kemudian saya terjebak dengan pola dari kekalahan beruntun, utamanya akibat gangguan. Sekali lagi, saya harus melihat kembali dan meninjau ulang hal yang telah saya lakukan sebelumnya, membuat semuanya lebih sederhana, dan memanggil kembali ayah saya untuk melatih saya. Kenyataannya saya membutuhkannya.”

Di masa yang buruk atau baik, ada satu hal yang jelas bagi petenis AS, itu adalah faktor paling penting dalam hidupnya, hal yang membuat dirinya bangun setiap pagi, dan menuju lapangan untuk melakukan hal yang paling ia cintai.

“Saya selalu menempatkan Tuhan di atas segalanya. Ia hal utama, karena pada akhirnya, tenis hanya olahraga. Orang-orang lupa untuk bersyukur kepada Tuhan setelah bangun tidur, jadi bagi saya, tenis adalah kemewahan. Bahkan sebelum pertandingan, bahkan ketika saya bangun tidur di pagi hari, hal pertama yang saya lakukan sebelum saya mengawali hari adalah berdoa,” tutur Parks yang menyelesaikan musim ini dengan berada di peringkat 84 dunia.

Artikel Tag: Tenis, Alycia Parks

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru